Â
"Passion saya belajar dan create, saya menikmati proses belajar itu"Â
Rene Jaya owner mr.husband caffe
Dulu, saya sempat kepikiran, pasti senang kalau kerja sesuai hoby. Bayangkan, sudah hoby dapat bayaran pula, asyik kan. Tapi nyatanya (menurut pengalaman yang saya rasakan nih), anggapan itu tidak sepenuhnya benar.Â
Semasa kuliah di kota Pahlawan, saya pernah nyambi siaran di radio. Saya suka musik dan cuap-cuap, tapi lama-lama bosan, apalagi kalau pas keteteran membagi waktu antara tugas kuliah dan kerja.Â
Bagaimana kalau kerja sesuai passion ? Apa beda, passion dan hoby?
-------
Ketapels , --Sudah kenal Ketapels dong, itu Kompasianer Tangerang Selatan. Mengawali bulan April, komunitas berbasis wilayah ini, mengadakan event Ketapels Review.Â
Selama ini, Ketapels mengadakan acara yang serius, seperti workshop, pelatihan SEO, acara sharing session di ruangan kelas.
Menurut Bang Dzul, selaku Ketua Ketapels, kegiatan selama tahun 2019 diusahakan outdoor dan lebih santai tapi tetap ada benefitnya. Sepeti kegiatan minggu pertama di bulan keempat, Ketapels mengajak kompasianer menemukan passion bersama owner mr.husband Cafe.
Mr.husband cafe berada di Pasar Modern Intermoda BSD, sangat mudah dijangkau dengan commuter line melalui stasiun Cisauk. Saya janjian di pintu tap Stasiun Cisauk, bisa langsung menuju sky walk sepanjang (sekira) 350 meter, yang menghubungkan dengan Pasmod Intermoda BSD (pernah saya tulis di SINI).

Dari ngobrol bareng owner mr.husband Rene Jaya ( Ratna juga sebagai owner), serta Tesya Sophianti (istri Rene), saya baru tercerahkan perbedaan antara Passion dan Hoby.
"Hoby itu, bikin kita senang saja. Kalau passion, kita mengerjakan seperti ada energi dari dalam diri dan membuat berapi-api, bahagia lahir batin" Tesya mengawali perbincangan.
O'ya, Tesya adalah seorang travel blogger, dari hoby-nya jalan-jalan (baik di dalam atu luar negeri) selalu ditulis di blog tesyasblog. Apakah passion Tesya traveling atau nulis? "Belum tentu" ujar Tesya
Traveling memang menyenangkan, tapi justru ketika menanggapi viewer atas konten di blog, ternyata itu yang membuat energi dalam diri Tesya terpantik--- ternyata berbagi adalah passion Tesya. Menulis dan travelling dijadikan sebagai sarana berbagi, Tesya menuangkan pengalaman perjalanan yang pernah dilakukan.

Berbeda dengan Rene, passionnya adalah belajar dan kreasi. Dari kesukaan membuat kopi sendiri, membuat pria yang biasa dipanggil mr.husband di blog Tesya, memutuskan mengambil kelas barista selama tiga hari di ABCD School of Coffe.
Dari kelas barista itulah, Rene belajar tentang bagaimana sejarah kopi, cara merasakan "taste" kopi, "flavour" kopi, cara meracik dan meramu dari aneka jenis kopi dan sebagainya. Dari passion inilah, Rene mewujudkan impian membuat cafe di Pasmod Intermoda BSD, bekerjasama dengan Ratna sebagai owner.

Benar saja, saya bisa melihat dari tempat saya duduk, bagaimana proses pembuatan kopi, sekaligus bisa berinteraksi kalau ada yang membuat penasaran. Dan ada satu lagi keunikan -- ini tidak mungkin ada di cafe besar--, konsumen bisa belajar "pouring" untuk kopi pesanannya (client's exprience)
Bukan kopi biasa yang disajikan untuk konsumen, mr.husband cafe mengedepankan kopi terbaik bagi pelanggan yang sadar akan kesehatan. Hal ini dibenarkan Debby, pelanggan mr.husband cafe, setiap datang memesan Ice Latte. Menurutnya, rasanya tidak asam dan takarannya pas sehingga tidak membuat maag.

Kompasianer's, apakah sudah bisa mengidentifikasi passion kalian. Saya sendiri, kalau saya rasakan passion saya mirip-mirip Tesya yaitu berbagi, salah satunya melalui tulisan di blog.
 Yuk Kompasianer, segera kenali dan gali passion-mu, kemudian temukan energimu ada di situ.
---semoga bermanfaat--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI