Dari ngobrol bareng owner mr.husband Rene Jaya ( Ratna juga sebagai owner), serta Tesya Sophianti (istri Rene), saya baru tercerahkan perbedaan antara Passion dan Hoby.
"Hoby itu, bikin kita senang saja. Kalau passion, kita mengerjakan seperti ada energi dari dalam diri dan membuat berapi-api, bahagia lahir batin" Tesya mengawali perbincangan.
O'ya, Tesya adalah seorang travel blogger, dari hoby-nya jalan-jalan (baik di dalam atu luar negeri) selalu ditulis di blog tesyasblog. Apakah passion Tesya traveling atau nulis? "Belum tentu" ujar Tesya
Traveling memang menyenangkan, tapi justru ketika menanggapi viewer atas konten di blog, ternyata itu yang membuat energi dalam diri Tesya terpantik--- ternyata berbagi adalah passion Tesya. Menulis dan travelling dijadikan sebagai sarana berbagi, Tesya menuangkan pengalaman perjalanan yang pernah dilakukan.
Berbeda dengan Rene, passionnya adalah belajar dan kreasi. Dari kesukaan membuat kopi sendiri, membuat pria yang biasa dipanggil mr.husband di blog Tesya, memutuskan mengambil kelas barista selama tiga hari di ABCD School of Coffe.
Dari kelas barista itulah, Rene belajar tentang bagaimana sejarah kopi, cara merasakan "taste" kopi, "flavour" kopi, cara meracik dan meramu dari aneka jenis kopi dan sebagainya. Dari passion inilah, Rene mewujudkan impian membuat cafe di Pasmod Intermoda BSD, bekerjasama dengan Ratna sebagai owner.
Benar saja, saya bisa melihat dari tempat saya duduk, bagaimana proses pembuatan kopi, sekaligus bisa berinteraksi kalau ada yang membuat penasaran. Dan ada satu lagi keunikan -- ini tidak mungkin ada di cafe besar--, konsumen bisa belajar "pouring" untuk kopi pesanannya (client's exprience)
Bukan kopi biasa yang disajikan untuk konsumen, mr.husband cafe mengedepankan kopi terbaik bagi pelanggan yang sadar akan kesehatan. Hal ini dibenarkan Debby, pelanggan mr.husband cafe, setiap datang memesan Ice Latte. Menurutnya, rasanya tidak asam dan takarannya pas sehingga tidak membuat maag.