Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Curhatlah pada Orang yang Tepat

10 Januari 2019   04:11 Diperbarui: 10 Januari 2019   05:41 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun saudara, kadang-kadang ada yang kurang bisa dipercaya, apalagi teman (seakrab apapun) tetetaplah orang lain. Sebaiknya jangan terlalu terbuka bercerita, untuk sekedar berjaga-jaga kalau suatu saat sikap saudara atau teman berubah .

-O0O-

Sebagai muslim, saya mengimani apa yang tersurat dalam kitab Quran (7;26), "Suami istri adalah pakaian bagi pasangannya. Dengan demikian suami istri adalah penutup bagi pasangannya."

Dalam kondisi ideal, tidak akan ada suami yang tega mengumbar dan menyebarkan aib istrinya (demikian pula berlaku sebaliknya). Suami dan istri bagaikan satu kesatuan, suami istri memiliki kesamaan tujuan dalam menggapai cita-cita demi kebaikan bersama.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Kalau suami sedang kesusahan maka istri turut merasakan, demikian pula ketika hati suami senang, istri pasti turut merasakan dampaknya. Tidak elok kan, saat suami (yang notabene belahan jiwa) sedang merana, si istri bersenang-senang di belakang -- layaknya sinetron di TV.

Sebaiknya pria yang sudah beristri, tidak curhat (apalagi akrab) kepada teman perempuan, untuk alasan apapun (berlaku juga sebaliknya, yaitu istri tidak akran dengan teman pria). Pintu fitnah bisa terbuka kapan saja, apabila seorang suami (atau istri) berani mencoba-coba untuk bermain api.

Maka, bagi anda yang sudah menikah, tentu tidak ada tempat curhat yang paling aman, kecuali pulang ke rumah dan bercerita kepada belahan jiwa. Curhat suami kepada istri dan sebaliknya, memiliki dampak baik, yaitu menanamkan rasa saling percaya untuk memperkokoh pondasi rumah tangga.

Ikatan suami istri yang kuat, membuat keluarga kuat, anak-anak yang akan merasakan dampak positifnya. Buah hati yang menyaksikan orang tuanya rukun, secara otomatis akan punya teladan, ketika kelak mereka dewasa dan membangun rumah tangga.

Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun