Tapi ada juga buah, justru manis kalau kulitnya berwarna hijau. Seperti mangga harum manis matang pohon, meski warna kulit hijau tapi rasanya manis.
Tingkat kemanisan, merujuk dari dua point sebelumnya (bentuk fisik, kemulusan dan warna kulit), biasanya Ferry dan Lilis bisa mendeteksi rasa daging buah tersebut.
"tehnik pemilihan buah karena kebiasaan, belajar dari dulu" ucap Ferry sambil tertawa
Sampai perbincangan ini, saya teringat "Teori 10.000 jam" dari Malcom Gladwell, kalimatnya lebih kurang  seperti berikut "seseorang akan menjadi ahli pada bidang tertentu sesuai yang diinginkan setelah dia melakukan atau mempelajarinya (satu hal/focus) dalam waktu 10.000 jam"
Saya menyepakati teori dari Jurnalis berkebangsaan Kanada ini, kemudian membuktikan dan melihat sendiri,  kepiawaian Ferry memilih buah. Insting yang dimiliki Ferry tidak didapatkan dari buku atau bangku sekolah, tapi terbentuk berkat kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang setiap hari.
Ayah dua anak ini, dengan mudah bisa memprediksi, mana buah dengan daging yang bagus, cukup dengan mengenali tanda-tanda yang tampak dari luar.
2. Tehnik Pengemasan
Mengemas buah, berpatokan pada karakteristik kulit buah itu sendiri. Ada buah yang cukup dibungkus plastik, seperti jeruk tertentu yang memiliki kulit tebal. Ada juga buah, sebaiknya dikemas dengan jaring (seperti mangga, alpukat ) baru dimasukkan kardus.Â
Pengemasan dalam karduspun, ada yang perlu diberi atau tanpa lubang (lubang bulat kecil di permukaan kardus) guna menjaga sirkulasi udara.
Untuk buah yang rentan penyet seperti anggur, lebih cocok dibungkus plastik (dengan lubang di beberapa bagian plastik), kemudian (untuk jumlah banyak) dikemas dengan polyfoam, berfungsi untuk melindungi anggur, dan begitu seterusnya.
Pengadaan kemasan kardus dibedakan menjadi tiga, yaitu untuk buah dengan berat 2-4 kg, kemudian 5-7 kg, dan buah di atas 7 kg dibuatkan kardus khusus.