Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Horas, Berbenah Infrastruktur di Negeri Indah Kepingan Surga

13 November 2018   04:24 Diperbarui: 13 November 2018   09:26 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelebaran jalan dan perkerasan beton - dok Biro Komunikasi Publik KemenPUPR

Saya yakin kita semua sepakat, bahwa Danau Toba dan Pulau Samosir adalah kepingan Surga. Sejauh mata memandang, tiada hal lain yang tampak kecuali keindahan.

Menyapu pandang dari puncak ketinggian, dua bola mata dimanjakan dengan hamparan hijau pepohonan dan biru air permukaan danau. Saya sangat menikmati dari detik ke detik berjalan, rasanya ingin menggandakan setiap satu menit menjadi enampuluh kali lipat. Membiarkan rongga dada penuh sesak, menampung O2 bersih tanpa campuran polusi udara dan membiarkan bersemayam di paru-paru.

Pemerintah telah menetapkan Danau Toba di Sumatera Utara, sebagai "Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)". Sementara spuluh lokasi wisata prioritas di Indonesia hendak 'disulap' menjadi Bali baru, menempatkan Danau Toba dalam tiga besar bersama Tanjung Kelayang di Bangka Belitung dan Mandalika di NTB.

Saya membayangkan, kelak turis tidak lagi mengidentikkan Indonesia dengan Pulau Dewata saja. Di benak wisatawan mancanegara tertanam, negara Indonesia identik dengan Danau Toba dan sembilan destinasi prioritas lainnya.

Menjejak kaki di negeri bak nirwana, saya mendapati jawaban, mengapa danau yang melingkari tujuh kabupaten ini masuk dalam urutan atas destinasi prioritas. Selain keindahan tidak akan terbantahkan kata, masih banyak aspek perlu dibenahi, salah satunya ketersediaan dan kemudahan akses menuju lokasi wisata andalan.

***

Team kami selama tiga hari dua malam. Dokpri
Team kami selama tiga hari dua malam. Dokpri
Saya beruntung, tergabung dalam rombongan bersama Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR, dalam 'Media Visit Danau Toba'. Rangkaian perjalananpun dimulai, dari Bandara Silangit menuju ke Jalan Sisingamangaraja Hotanagodang. 

Jalan yang menjelujur dari desa Untemungkur, hingga Hotanagodang Tapanuli Utara, kini tengah dilakukan pembangunan pedestrian dan lampu penerangan jalan. Lokasi jalan raya, berada persis di tepian Danau Toba, ketika saya melintasi, tinggal menengok ke kanan langsung mendapati hamparan air biru. Saya bisa melihat kapal fery membelah danau, mengantarkan orang dengan aneka macam keperluan, untuk meningkatkan kualitas hidup.

Menurut Rahmat P Lubis, Pengawas Lapangan, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman Strategis (PKPS) KemenPUPR, Dirjen Cipta Karya, ada empat jalan tengah dibangun, yaitu J1 sepanjang 444 m, J2 480 m, J3 Utemungkur 865 m (aspal) dan J4 panjang 890 m.

"Hal ini dimaksudkan untuk mendukung wisata Danau Toba," jelas Rahmat.

Proyek KemenPUPR ini sendiri, sudah dimulai sejak September 2017, meliputi Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir dan Simalungun. Proyek meliputi pengaspalan, drainase, lampu penerangan dan pedestrian, nanti pada tanggal 15 Desember 2018 sudah bisa di ujicoba.

Rahmat P Lubis. Dokpri
Rahmat P Lubis. Dokpri
Dan selanjutnya, ini dia yang saya tunggu-tunggu. Berada di tengah hiruk pikuk pasar dekat pelabuhan penyebrangan Muara Tapanuli Utara, yang berhasil mengingatkan saya pada pengalaman semasa kecil. 

Dulu, ketika masih berseragam merah hati putih, setiap hari libur saya punya jadwal membantu ibu berjualan di pasar. Tugas saya adalah menata barang dagangan sebelum ibu datang, membungkus gula pasir dalam plastik kiloan, mengisi botol pembeli dengan minyak goreng curah.

Maka, ketika kembali berada di tengah pasar, atmosfir masa lampau itu meresap ke pori-pori, merasakan betapa pasar adalah denyut kehidupan itu sendiri.

"Maunya pengin pembangunan (pedestrian) cepat rampung, biar (akses menuju)  pasar jadi lebih bagius dan rapi," ujar Inang penjual baju, yang enggan menyebut nama.

Sementara  seorang Ibu dengan anak kecil sedang berbelanja, merasakan pembangunan pedestrian menuju pelabuhan penyebrangan muara, akan menambah rapi dan tertib. Si ibu berharap, setelah pengerjaan pedestrian dan lampu jalan selesai, bisa mencoba berjualan makanan kecil yang terbuat dari singkong.

Di pasar muara. Dokpri
Di pasar muara. Dokpri

Menerawang Toba dari Rest Area Tele Geopark

Saya yakin Kompasianer pernah menyaksikan indahnya pemandangan dari atas bukit. Merasakan sejajar dan (seolah) menyentuh awan, mendekati mendung hendak menjelma hujan.

Dari menara pandang, Kawasan Wisata Tele Geopark Danau Toba Kabupaten Samosir inilah, saya bisa melihat semua keindahan dari atas, termasuk hujan dari kejauhan. Kementrian PUPR, melalui Badan Peneliti dan Pengembangan (Balitbang), telah membangun menara pandang, menjadi sarana wisatawan menikmati keindahan Danau Toba.

Kawasan Tele. Dokpri
Kawasan Tele. Dokpri
rumah kaca di Tele Geopark -dokpri
rumah kaca di Tele Geopark -dokpri
Kawasan ini bisa dijangkau melalui jalur darat dari Bandara Silangit Siborongborong, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Namun, rasa kecapekan menempuh jalanan berkelok naik dan turun tiba-tiba menguap dan hilang, setelah sampai di lokasi Wisata Tele Geoprak. Selain keindahan alam yang saya dapati, rest area dua lantai ini telah dibangun dengan standar internasional dan ramah lingkungan.

Tempat wisata ini juga menyediakan lima toilet wanita, tiga toilet pria dan satu toilet difabel, dilengkapi juga mushola, ruang menyusui dan area parkir yang relatif luas. Sementara pada lantai dua memiliki luas 214 m2, dibangun rumah kaca sebagai ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang.

Ada satu tempat di lantai dua, yang tidak boleh dilewatkan kalau sudah di sini. Adalah  balkon yang menghidupkan naluri netizen saya---hehehe, bersama dua blogger lain kami segera memasang aksi. Alhasil, tongsis dan kamera depan smartphone lebih banyak berfungsi, karena punya tugas mengabadikan selfie atau (lebih sering) groufie.

Aksi groufie kami. Dokpri
Aksi groufie kami. Dokpri
Groufie di kawasan wosata Geopark. Dokpri
Groufie di kawasan wosata Geopark. Dokpri
Oh ya, di rest area wisata Tele juga , telah dilengkapi instalasi pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah ramah lingkungan. Mengolah air baku menjadi air bersih oleh Balitbang PUPR, menggunakan teknologi multiple tray aerator dan pengolahan air siap minum melalui teknologi reverse osmosis.

Pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi biofil, air limbah yang kemudian diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas 5000 liter. Dari rangkaian pengolahan tersebut, ujungnya air tersebut dialirkan ke empat kolam sanita.

***

Hari beranjak gelap, sembari menuju penginapan kami melewati proyek pelebaran jalan dan pekerjan rutin, untuk jalur, Onan runggu -- Nainggolan -- Pangururan -- Simpang Tele.

Kami menemui Harry Agustian, General Super Intenant PT Guna Karya Nusantara dan Effendi Munthe, Side Engineer, Konsultan Supervisi PT.Buana Arsikon

Menurut Harry, Proyek jalan sepanjang total 69 KM ini, terbagi dari 47 KM untuk pelebaran dan sisanya 22 KM sebatas pemeliharaan. Pengerjaan pelebaran (dari 4 - 4.5 meter) menjadi maksimal 5,5 meter, mulai dikerjakan sejak Desember 2016, berakhir pada Desember 2019.

"Jalur Tele -- Pengururan adalah satu satunya pintu masuk ke danau Toba melalui darat, diharapkan kendaraan akan semakin bertambah setiap tahun" tambah Effendi

 

Harry Agustian dan Effendi Munthe. Dokpri
Harry Agustian dan Effendi Munthe. Dokpri

pelebaran jalan dan perkerasan beton - dok Biro Komunikasi Publik KemenPUPR
pelebaran jalan dan perkerasan beton - dok Biro Komunikasi Publik KemenPUPR
Selain pengaspalan, pada kiri dan kanan jalan dibuat perkerasan beton, sementara pada daerah jurang akan dibuat rambu pengaman (dalam bentuk tiang pengaman) sehingga kendaraan bisa melintas dengan aman.

Akhirnya langit benar-benar gelap, kami bergegas menuju penginapan di tepi Danau Toba, dan saya akan kisahkan lanjutan perjalanan bersama Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR pada kesempatan berikutnya. Horas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun