Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Generasi Masa Kini dan Masa Lalu, Antara Kerja Tetap atau Tetap Kerja

5 Oktober 2018   09:29 Diperbarui: 5 Oktober 2018   14:53 3016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun saya sangat tidak setuju, saya tidak menjawab sama sekali. Bagaimanapun orang tua, pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, dari sudut pandang si orang tua.

Tidak perlu saya meluruskan pendapat ibu, yang ada justru saya dimarahi, dianggap anak berani dengan orang tua---gawat kan, hehehehe.

****

Kerja tetap dan tetap kerja -dokpri
Kerja tetap dan tetap kerja -dokpri
"Kamu punya kerja tetap nggak?" pertanyaan disampaikan kepada lelaki muda.

Saat menghadiri sebuah majelis, saya menyimak seorang ustad tengah berbagi pengalaman. Waktu melamar gadis pilihan, mendapat pertanyaan dari (kala itu) calon ayah mertua.

Mendengar hal ini saya menduga, ustad muda akan mejawab "Belum kerja", kemudian menyertakan argumentasi sembari meyakinkan"bahwa akan mencari kerja setelah menikah dan seterusnya dan seterusnya", tapi ternyata tebakan saya salah.

"saya tidak kerja tetap Pak, tapi saya tetap kerja." Jawab ustad muda.

Entah bagaimana reaksi si ayah -- tidak diceritakan--, yang jelas lamaran diterima kini ustad dan gadis yang dilamar -- sudah menjadi istri-- telah memiliki buah hati beranjak besar.

Pilihan Kerja Generasi Millenial

Kompasianer masih ingat, video viral seorang bocah ditanya cita-cita, oleh Presiden Joko Widodo. Si anak usia SD menjawab dengan lantang, kalau besar ingin menjadi "Youtuber."

Tidak ada yang salah, dengan keinginan menjadi youtuber, vlogger, penulis, konten kreator, pemusik, olahragawan dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun