Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebulir Peluh Pejuang Gizi di Towe Hitam Papua

5 Desember 2017   20:09 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:29 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Towe Hitam (lingkar merah) ada di tengah hutan - dok Septiyan

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Towe Hitam ada 1084, dengan prosentase gizi buruk 3%. kalau tidak segera ditangani, bukan mustahil, angka gizi buruk terus meningkat.

Langkah awal diambil, adalah mengadakan pendataan warga. Tantangan ada  di depan mata, tidak semua warga memiliki rumah, sebagian besar masih hidup nomaden. Kami kesulitan, melakukan  home visit,untuk penyuluhan.

"Saya tidak putus asa !"

Penyuluhan warga - dok Septiyan
Penyuluhan warga - dok Septiyan
Home Visit - FB Septiyan
Home Visit - FB Septiyan
Menginisiasi pengumpulan warga, demi penyadaran, akan pentingnya kesehatan. Mengajak warga, menerapkan "Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)", dari hal paling sederhana, seperti mandi memakai sabun.

Kendala muncul lagi, warga tidak mampu membeli sabun. Meskipun, ketersediaan air jernih --dari aliran sungai, air sangat berkelimpahan.

Di Towe Hitam tidak ada pasar, artinya belum ada aktivitas perekonomian. Warga masih menerapkan sistem barter, hasil bercocok tanam atau berburu ditukarkan dengan kebutuhan lain.

Pernah seorang mama datang, mengantar sayur dan umbi-umbian. Mereka minta ditukar, dengan mie instan atau garam.

Hal menyesakkan pernah terjadi. Pada satu malam, pintu dan jendela rumah dinas digedor-gedor, satu diantara kami mengintip dari celah dinding papan.

Tampak beberapa pemuda, datang dalam kondisi emosi. Mereka berteriak, mengacungkan parang dan anak panah. Dari kata-kata yang ditangkap, mereka menginginkan rokok atau tembakau.

Setelah dihadapi pegawai Puskesmas, mereka pulang sembari marah. Keinginannya tidak terpenuhi- karena team NS tidak ada yang merokok-, tanaman di depan rumah dinas porak poranda.

Padahal, Kebun yang dirusak, sesungguhnya kebun gizi percontohan. Sebagai salah satu ikhtiar, mengajak warga, memanfaatkan lahan atau pekarangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun