Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengelola Keuangan Keluarga Tanpa Hutang dengan Menabung di Bank

2 September 2017   22:36 Diperbarui: 2 September 2017   23:03 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu sore sepulang sholat dari masjid, kejadian pilu dan menyesakkan itu saya alami. Lemari kecil satu satunya di kamar kost terbuka, bagian pinggir pintu lemari kayunya rusak dan boncel. Lubang kunci pada pintu lemari longgar, pengait tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Rak paling atas ada Kaos dan baju, sudah centang perenang bekas diobrak abrik. Rak kedua berisi celana, kondisinya tidak jauh beda dengan rak diatasnya. Hanya rak paling bawah masih rapi, karena berisi tumpukkan buku tampak tidak tersentuh sama sekali.

Uang simpanan, di bawah tumpukan baju rak paling atas lenyap. Lembar demi lembar uang melayang, tetes demi tetes keringat di dahi seperti terampas tanpa ampun.

Sontak ulu hati seperti tertusuk, begitu perih dan pedih dirasakan. Badan mendadak lunglai tak bertenaga, tulang belulang tak kuasa menyangga daging. Saya tak mau memperpanjang urusan, hanya bercerita pada teman satu kost tanpa berusaha menyelidik pelakunya.

Mulai dari nol lagi, mengumpulkan selembar demi selembar uang. Kali ini sudah tidak di bawah tumpukan baju, tapi disimpan di dompet dan dibawa kemana mana.

Akhirnya lima lembar uang dua puluh ribuan terkumpul, segera pergi ke bank dan membuka rekening. Saya berkesimpulan, menyimpan uang di bank jauh lebih aman dan membuat perasaan tenang.

Pada usia sembilan belas tahun, rekening bank atas nama sendiri kali pertama dimiliki. Sejak saat itu menabung di bank terus bertahan, sampai sekarang beranak pinak sudah berkeluarga.

-0o0-

sumber gambar kontan(dot)com
sumber gambar kontan(dot)com
Hasil dari mendengar dan membaca banyak sumber, saya memasang strategi dalam mengatur keuangan keluarga. Membuat tiga rekening di bank berbeda, masing-masing punya peruntukkan sendiri sendiri. Kuncinya satu, konsisten dan disiplin jangan seenak sendiri mengambil uang dari tabungan yang bukan peruntukkannya.

Satu rekening bank dibuat, untuk back up kebutuhan keluarga dan lain lain -- seperti uang bulanan dan lainnya. Rekening bank kedua dibuat, khusus untuk keperluan sekolah anak anak.

Dua  tabungan untuk kebutuhan khusus tersebut, saya pilih bank yang sedikit mesin ATM. Alasannya jelas, kalau ATM bank tersebut jarang perlu upaya ekstra mengambil uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun