Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasianer's Mudik Gratis Bersama Kemenhub

24 Juni 2017   21:10 Diperbarui: 2 Juli 2017   16:16 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai di Terminal Tirtonadi Solo (Dokumentasi Pribadi)

"Niat pemerintah sebenarnya sudah bagus, kok ya ada saja yang memanfaatkan" gerutu seorang bapak.

Mendengar kekesalan pemudik yang satu bus, saya bersyukur sekali naik bus langsung duduk di kursi tanpa disuruh pindah bus lain. Hal ini tak berlangsung lama, sekitar enampuluh menit kerepotan sudah mulai mereda.

Ketika kursi demi kursi bus terisi, keringat mulai keluar membasahi kaos dan rambut. Pak Supir yang melihat penumpang kipas kipas dengan kertas atau tangan, langsung menghidupkan mesin dan menyalakan AC.

-0o0-

Pak Mentri melapas pemudik (dok. Rahab Ganendra)
Pak Mentri melapas pemudik (dok. Rahab Ganendra)
Sekitar jam 10.00 dari panggung utama, Mentri Perhubungan Budi Karya dan pejabat terkait melepas keberangkatan bus Mudik. Satu persatu bus berjalan diiringi lambaian  tangan Pak Mentri, sembari berpesan agar hati - hati di jalan. Bus saya yang berada di barisan tengah, terpaksa tidak kesampaian bersua dengan pejabat pembantu presiden ini.

Suasana  keberangkatan yang cukup mengesankan, personel bus dengan sigap mendata satu persatu penumpang. Saya yang ada di kursi bagian belakang cukup lega, tiga kursi berjajar bisa dipakai untuk dua orang.

Setiap penumpang mendapat jatah snack, bisa ditukar dengan menunjukkan kupon yang ada di karcis bus. 

Hiburan berupa musik cukup mencairkan suasana, mengusir rasa penat dan bosan selama perjalanan. Nyaris televisi menampilkan karaoke tak pernah dimatikan, beberapa penumpang tampak mengikuti lagu yang diputar.

Bus yang saya tumpangi melewati jalur utara, pada H- 3 lebaran lalu lintas relatif tidak macet. Bus sangat jarang berhenti karena berpapasan dengan kendaraan lain, atau terjadi penambahan volume kendaraan. Secara keseluruhan kondisi jalan cukup bagus alias tidak ada yang rusak, benar benar beda dibanding tahun sebelumnya.

Sekitar jam setengah empat sore bus berhenti istirahat, sebagian kami memanfaatkan untuk sholat ashar. Sementara penumpang lain ada yang sudah makan, mulai anak-anak, remaja, dewasa, laki atau perempuan membuka bekal yang dibawa.

Sontak aroma makanan memenuhi dalam bus, bau rendang, keripik kentang, tempe bacem, snack anak-anak menyengat hidung. Penumpang dewasa tak sungkan makan, padahal hari masih masuk bulan puasa- tapi sudahlah urusan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun