Dengan intensitas pertemuan yang kontinyu dan ajeg, tentu menambah hubungan pesaudaraan. Ibu sangat tidak keberatan, ketika dilapaknya dititipi dagangan tukang kayu yang belum laku. Keesokkan hari saat pasar buka, diambil dagangan yang dititip untuk dijual kembali.
Eits, terjadi juga kemungkinan. Anak antar pedagang saling dijodohkan, sehingga persaudaraan semakin besar dan melebar.
Dari pertemanan antar pedagang, akan menumbuhkan perasaan saling menolong. Saat satu pedagang sedang kesusahan, pedagang lain membahu untuk membantu semampunya. Pun saat satu pedagang punya hajatan misalnya, pedagang lain datang turut bersuka cita.
5. Hiburan
Bagi saya yang kala itu masih kanak, pasar menjadi tempat melihat permainan sulap. Biasanya sih, sang pesulap sekaligus penjual obat-obatan. Kami anak dusun yang haus akan hiburan, melihat permainan sulap sebagai saat menyenangkan hati.
Saya bisa merasakan berdebar hati ini, melihat perempuan kecil diikat erat dengan tali. Dua mata anak itu ditutup, kemudian dimasukkan dalam kotak tertutup dilapisi kain hitam.
Setelah si anak masuk kota, pesulap menawarkan aneka obat-obatan, mulai penumbuh jenggot, obat sakit kulit, ramuan encok dan sebagainya.
Kami anak-anak baru beranjak, setelah melihat gadis kecil keluar dari kotak dalam keadaan bebas---waah sudah seru, gratis lagi, hehehe.
6. Pertukaran Informasi
Komunikasi dan interaksi terjadi, baik antar pedagang, pelanggan serta pelaku pasar lainnya. dari proses ini, sangat mungkin terjadi pertukaran kabar, baik berita menyedihkan atau menyenangkan.