Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menulis Tidak Hanya 5W+1H, Tapi Perlu 5R

12 November 2016   18:36 Diperbarui: 13 November 2016   20:06 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kompasiana Nangkring di PI ICE BSD-dokpri

Indonesia sebagai negara literasi nomor 60 dari 61, urutan terakhir adalah negara yang tidak terkenal Botsuana. Perpustakaan di Indonesia, adalah tempat tersunyi nomor dua setelah kuburan. Kalau orang sudah tidak senang membaca, akan malas melakukan riset.

3. Realiable;

Yakinkan diri apa yang ditulis benar, zero kesalahan dari semua sisi. Bahkan sampai menulis nama orang, usahakan jangan sampai salah ejaan atau huruf per huruf. Misalnya Rahmat atau Rachmat (pakai CH dan H), memang sama kalau dibaca tapi ada beda pada huruf. Apalagi menulis sebuah informasi, kalau salah yang ditulis tentu fatal akibatnya.

4. Reflecting ;

Sebuah tulisan, adalah cerminan dari penulisnya. Maka seorang penulis, musti memiliki kekayaan dalam sudut pandang. Jangan marah pada orang lain, yang berbeda dalam sudut pandang.

Mencermati poin ini, saya miris mendapati kenyataan yang terjadi saat ini. seseorang dengan cepat menghujat, karena berseberangan pendapat dengan dirinya.

5. (W)Rite ;

Menulislah untuk kebenaran, karena hanya kebenaranlah yang membebaskan dari beban (tanggung jawab). Sebuah kebenaran yang tidak dituliskan, tentu tidak akan berpengaruh baik pada banyak orang.

"Dengan mengenal 5 R, maka menulis adalah kebutuhan. Penulis adalah keberantaran budaya, dia menulis untuk dirinya untuk bangsa untuk budayanya. Kalau mau mengenal dunia membacalah, kalau mau dikenal dunia menulislah. Kalau tidak menulis, maka hilang pikiran ditelan sejarah," ujar kang Maman Suherman.

Menulislah yang berbobot dan mendalam- dokpri
Menulislah yang berbobot dan mendalam- dokpri
Menulis di media sosial ada keunikkannya, karena pada tulisan medsos dikejar kecepatan dan ketepatan. Kang Maman Suherman memberi tips, bagaimana tulisan di medsos bisa cepat dan tepat. Apabila demi mengejar kecepatan dan masih ada kelanjutan, maka sebaiknya di akhir artikel diberi keterangan akan bahwa tulisan belum selesai.

"Kata kunci menulis kejujuran, jangan mencampuradukkan antara kata dan nyata," tutup kang Maman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun