Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menulis Tidak Hanya 5W+1H, Tapi Perlu 5R

12 November 2016   18:36 Diperbarui: 13 November 2016   20:06 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kompasiana Nangkring di PI ICE BSD-dokpri

Suasana Kompasiana Nangkring di PI ICE BSD-dokpri
Suasana Kompasiana Nangkring di PI ICE BSD-dokpri
-0o0-

Kang Maman Suherman narasumber ketiga, adalah mantan wartawan dari  tahun 1986 - 2003 di Group Kompas Gramedia. Pertama menulis tentang kriminal, sesuai jurusan kuliah di kriminologi.

"Menulis bekerja untuk keabadian (Pram), untuk melawan kebisingan kita perlu teriak keras. Tapi dengan menulis, kita bisa teriak baik dalam diam atau bersuara," kalimat keren ini membuka sesi kang Maman.

Bagi siapapun yang pernah mengalami masa Orde Baru, merasakan bagaimana kebenaran selalu berpihak pada rezim yang sedang berlaku. Ketika era ini tumbang,  mulai tahun 1998 euforia kebebasan berbicara atau berpendapat benar-benar terbuka.

"Pada era Orde Baru, penulis bergerilya untuk berteriak mengabarkan pada dunia. Pada tahun 1986, setiap headline ditongkrongin dari Kementrian Penerangan. Berita mana yang boleh terbit, mana yang tidak boleh dicetak. Ini sangat menyakitkan," tegas Kang Maman Suherman.

Secara khusus Kang Maman menjabarkan alasan, mengapa warga harus menulis;

Menulis Nilai Ekonominya Tinggi

Pria yang kerap menjadi notulen acara televisi berkisah, sudah menulis sejak kelas empat SD. Waktu itu puisi berjudul angsa putih, dimuat di sebuah majalah dan mendapat honor 50 perak--tahun 1974. Ketika sampai sekarang masih terus menulis, honornya jutaan kali lipat dari honor pertama.

Penulis itu Multifungsi

Era sekarang, seorang penulis bisa menjadi editor sekaligus produser bagi diri lewat medsos. Meskipun jurnalis warga, tapi menulislah untuk pencerahan dan pemerkayaan.

Seorang blogger yang hendak publish tulisan, bisa edit sendiri dan  publish sendiri. Melalui media sosial pribadi, tulisannya bisa dipromosikan tanpa biaya alias gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun