Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menulis Tidak Hanya 5W+1H, Tapi Perlu 5R

12 November 2016   18:36 Diperbarui: 13 November 2016   20:06 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan tentang menanggulangi sebuah penyakit menular, tentu sangat dalam kalau ditulis seorang dokter. Pun tulisan tentang keseharian perantau di Hongkong, akan sangat mengena ketika ditulis oleh (misalnya) TKW atau TKI di Hongkong, begitu seterusnya

Menulis untuk Diri Sendiri

Kita semua hidup di sebuah era, pada saat bisa menemukan pembaca sendiri. Tulisan seseorang bisa diterbitkan sendiri, tanpa harus melalui jalur publisher atau editor yang menerbitkan tulisan kita. Sekarang kita berada pada masa lahirnya blogger, begitu kita menulis bisa langsung mendapatkan pembaca.

Pada poin ini saya merasakan, kehadiran Kompasiana didedikasikan kepada warga sebagai wadah menulis online.

Terbuka untuk semua orang tanpa pandang bulu, bisa menulis hanya dengan membuat akun di Kompasiana. Tugas Kompasianers hanya menulis, disediakan editor ketika tulisan hendak dipromosikan sebagai headline. Kompasianers tidak perlu repot, melakukan promosi atas tulisannya sendiri.

Kompasiana bisa eksis sampai sekarang, kerena membuka wadah tanpa batas. Kompasiana menyediakan kanal, baik untuk opini, reportase, sastra, wisata dan kanal lainnya. Sehingga warga bisa menulis sesuai passion, memasukkan tulisan pada klasifikasi yang diingini.

"Bagi pembaca di Kompasiana bisa dijamin, bahwa yang dibaca adalah tulisan bagus. Sistem verifikasi warna hijau dan biru atau belum verifikasi, sebagai cara membedakan reputasi si penulis. Saat ini pembaca Kompasiana, mencapai 30 juta per bulan dengan 800 jumlah artikel masuk  per hari. Kompasiana pure opini warga, tanpa diembel-embeli kepentingan," jelas mas Isjet.

Kalau wartawan menulis untuk publik, bisa dipastikan tulisan untuk mewakili kepentingan publik. Sementara blogger menulis untuk diri, kalau ada ribuan pembaca berarti tulisannya mewakili ribuan viewer. Semakin seorang blogger konsisten dengan gaya tulisan tertentu, dia akan menjadi perwakilan sekian banyak orang pembaca.

Tulisan blogger yang hanya menyasar iklan, akan bersaing dengan penulis lain yang ingin dapat iklan. Bersaing dengan media manistream, blogger di seluruh dunia yang bergantug pada Google Adsense.

Tetapi ketika blogger fokus pada konten, akan menyasar pada pembaca yang membutuhkan konten tersebut. Dengan terus mempercantik konten, otomatis akan mempositioning diri sendiri.

"Kita musti terus mengevaluasi diri jangan egois, menulis dengan melihat kebutuhan pembaca. Penulis yang merasa dirinya cukup, maka tidak akan bisa menjadi penerang. Apalagi yang terpaku mendapat uang, dijamin tidak menjadi penulis yang besar," ujar Mas Isjet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun