Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menulis Tidak Hanya 5W+1H, Tapi Perlu 5R

12 November 2016   18:36 Diperbarui: 13 November 2016   20:06 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan Mbak Yayat tidak segan, terbang ke Sepang Malaysia untuk nonton langsung balapan. Pada saat di Sepang inilah, reportase seputar balapan langsung  publish di Kompasiana. Tak sekedar main event saja, tapi dikabarkan serba-serbi di balik balapan MotoGP atau bisa dikatakan "Behind The Scene".

"Blogger lebih fleksibel dibanding jurnalis, bisa menulis dari berbagai sudut pandang. Kalau sedang melihat langsung di Sirkuit, Blogger bisa menulis hal-hal di luar balapan dulu. Seperti menulis kehebohan fans Valentino Rossi, atau suka cita teman yang baru sekali menonton MotoGP. Kalau blogger menikmati acara, biasanya tulisan akan mengalir dengan sendirinya. Apapun yang ditulis yang penting enjoy, karena tidak ada pakem," jelas Mbak Yayat

Meski mengaku tidak jago balapan atau menguasai mesin, namun bisa merasakan bagaimana teknik belok yang enak. Sehingga dia bisa membuat ulasan, tentu saja balapan MotoGP dari kacamata seorang penonton.

Mbak Yayat sendiri mengakui, bahwa tahun 2016 cukup amazing baginya. Mungkin Kompasianer tahu, bahwa ibu berusia 44 tahun ini terpilih sebagai Kompasianer of the year. Namun ada yang lebih dari pencapaian gelar tersebut, adalah undangan dari negeri jiran meliput kegiatan Malaysia Fashion Show. Dari undangan di acara bergengsi inilah, Mbak Yayat terpacu belajar menulis fashion.

"Kalau kita mencintai yang ditulis, pembaca akan merasakan kedalaman tulisan. Focus pada topik  yang disukai, kalau mencintai topik yang ditulis, maka mood menulis akan terjaga.  Selain itu bergaullah dengan blogger baik secara online atau offline, dengan aktif dan tidak menutup diri akan terbuka peluang yang tidak disangka," jelas Mbak Yayat

Searah Jarum Jam - Mbak Yayat, mas Isjet, kang Maman, Moderator Rizky Saragih- dokpri
Searah Jarum Jam - Mbak Yayat, mas Isjet, kang Maman, Moderator Rizky Saragih- dokpri
-0o0-

Mas Isjet sebagai narsum kedua mengakui, dunia digital memudahkan setiap orang mengakses internet untuk mendapatkan informasi. Era medsos yang sedang berlangsung, membuat profesi penulis berkesempatan eksis.

Media saat ini ada di tangan setiap orang, untuk sebuah kasus masyarakat tidak perlu menunggu kabar dari media mainstream. Setiap orang bisa menulis sendiri, sehingga hampir semua informasi bisa diakses. Semakin banyak orang yang membaca demi mendapatkan informasi, tentu semakin memacu dan mengasah orang untuk menulis.

Mengapa warga menulis ? #Katajet

Menulis Living Knowlegde

Menulis adalah ilmu yang universal. menulis bukan lagi monopoli jurnalis, kolumnis atau penulis buku. Tapi profesi apapun, sebenarnya bisa menjadi penulis. Seorang dokter, pilot, pengacara, saudara kita yang bekerja di luar negeri, atau profesi apapun bisa menjadi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun