Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketapels Hadir dalam Ngobrol di Palmerah

25 Mei 2016   07:56 Diperbarui: 25 Mei 2016   10:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Kevin memberi sambutan, didampingi Bu Ngesti (dokpri)

Hal yang jarang dilakukan blogger setiap acara, yaitu mewawancarai narasumber. Mungkin bisa jadi dianggap sebagai keunikkan tulisan blogger dan beda dengan jurnalist, sebenarnya juga tidak ada yang salah dengan wawancara.

Wawancara - pertemuan tatap muka, "melibatkan interaksi verbal antara dua orang atau lebih tetapi biasanya diprakarsai untuk suatu maksud khusus dan biasanya difocuskan pada satu masalah khusus". Luwi Ishwara

Esensi Wawancara "Kegiatan ada yang bertanya dan ada yang menjawab, Pertemuan face to Face antar Interviewer dan Interviewee" Erol Jonathans

"Mencari Fakta, Alasan, Opini untuk topik tertentu dengan menggunakan kata - kata narasumber sehingga khalayak bisa membuat kesimpulan atau keabsahan dari apa yang dikatakan narasumber" Theo Stokkink

Sebagai orang awam yang kebetulan juga menulis, kerap saya lakukan 5 W 1 H untuk wawancara. Namun saya jauh dari tehnik wawancara ideal, sehingga lebih nyaman wawancara keroyokan. Apalagi untuk tema yang kurang saya kuasai, saya cukup merekam pertanyaan teman lain dan mendengar jawaban narasumber.

Pak Fadly menayangkan slide jenis wawancara, total ada 8 jenis ; Berita, Biografi, Cerobong, Cerobong terbalik, jalan, sambil lalu, tatap muka, via email. saya paling sering menggunakan tehnik sambil lalu/ door stop, tanpa ada janji  biasanya usai acara Kompasiana nangkring atau acara lainnya. lagi-lagi biasanya dengan keroyokan, sehingga tak repot mencari pertanyaan.

Sebagai pewawancara kita harus punya rasa Kepo yang tinggi, karena dari ke-kepoan (lucu ya, hehe) akan memacu keingintahuan yang tinggi. -Asal jangan gosip aja ya kawan's-

Sebagai pewawancara harus tahu yang dilakukan, salah satunya jangan seperti mengintrograsi narasumber. Hal ini masih sering terjadi, dilakukan oleh host di acara televisi ternama. Beberapa kasus pernah kita lihat, narasumber "menyemprot" host yang mewawancarai. Kalau saja dilakukan saat siaran live disaksikan jutaan pasang mata, tentu yang malu tidak hanya host tapi nama televisi yang menaungi terkena imbasnya.

Suasana acara Ngoplah (dokpri)
Suasana acara Ngoplah (dokpri)
Sebagai pewawancara, musti tahu jenis-jenis pertanyaan. Ada pertanyaan Terbuka, tertutup, langsung, tidak langsung, pertanyaan menyelidik, bipolar, pertanyaan cermin, sugetif, pilihan ganda, konfrontasi, pengandaian.

Saya jadi teringat acara Mata Najwa, saat itu menghadirkan Gibran putra dari RI 1. Najwa yang pewawancara handal, menurut saya sempat salah memilih jenis pertanyaan.

Kala itu Gibran dengan raut yang datar, hanya menjawab "biasa saja", "ya", "tidak". Saya yang menyaksikan acara tersebut, melihat host kerepotan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun