Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengabdi di Daerah Perbatasan

5 Mei 2016   06:44 Diperbarui: 5 Mei 2016   08:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hah, buang hajat disemak-semak" batin saya membrontak

Untuk menyenangkan hati ibu, saya menuruti saja menuju semak. Padahal hasrat ke toilet lenyap, saat  ada perasaan tidak enak diperjalanan tadi. (Memang adapatasi itu pedih, hehehe)

Bahagia Itu sederhana

Sesederhana pelukan hangat mama-mama, ketika melihat kami datang untuk memberikan pelayanan di kampung.

Hati ini berguncang hebat, menemukan jiwa bersahaja diliputi ketulusan itu. Kerap ketika hendak kembali ke barak, sekarung durian atau buah lain dipersiapkan untuk dibawa pulang. Kami terima penuh suka cita, terlebih melihat pancaran wajah ikhlas itu.

13094218-1355276131165577-238367477336208006-n-572a8877717a617208f811c8.jpg
13094218-1355276131165577-238367477336208006-n-572a8877717a617208f811c8.jpg
Berpelukan dengan mamah muda, kami saudara sebangsa tak ada yang membedakan (dok foto- FB Nesya)

13062542-1355277314498792-7153441353052716997-n-572a88c9b69373e606069997.jpg
13062542-1355277314498792-7153441353052716997-n-572a88c9b69373e606069997.jpg
Anak-anak di perbatasan Indonesia - Papua New Guinea (dok foto - FB Nesya)

Tapi masalah baru muncul, yaitu kesulitan membawa beban yang tidak ringan ini. Alhasil setelah berjalan agak menjauh dari kampung, kami makan durian di pinggir hutan.

"Nes, makannya jangan banyak-banyak" celetuk satu teman "biar tak ke toilet semak-semak lagi" tawa kami meledak

Setelah mengenal lebih dalam, perilaku masyarakat setempat sopan dan ramah. Sikap inilah yang membuat kami nyaman, terlebih saat rindu keluarga sedang memuncak. Keberadaan mama-mama dan bapa-bapa, bisa menggantikan orang tua kami di rumah. Budaya mengadopsi anak berlangsung, sehingga kekerabatan mereka kuat dan menjadi keluarga besar.

Anak-anak  generasi harapan bangsa semakin akrab, sering kami ajak bermain games, berjoged dan bernyanyi bersama.  Hal ini sesungguhnya sebagai cara menghilangkan stress, sekaligus mengalihkan rasa jemu dan bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun