Bersikap Asertif berarti juga memikirkan orang lain, juga kesudian untuk berubah sebagai gantinya. Anda mungkin ingin menyampaikan sesuatu tentang konsekuensi sebuah perubahan, tetapi jangan mengancam. Karena ancaman selalu mempersonalisasi situasi konflik. Ancaman selalu menantang orang diluar situasi professional, dan hal itu dapat membuat mereka merasa terpojok dan pada akhirnya menarik diri keluar.
Ketika memulai menulis dialog dalam imajinasi Anda, mulailah kalimat Anda dengan kata-kata berikut :
"Yang mungkin kita lakukan adalah..."
"Kita dapat..."
"Maukah Anda...?"
"Saya akan sangat menghargai jika Anda..."
"Saya setuju dengan sebagian Anda sampaikan, berikut hal-hal yang saya ingin lihat berubah..."
Setelah menguasai cara menyusun skenario tentang bersikap Asertif ini, beberapa hal akan menjadi jelas bagi Anda. Anda mungkin akan menyadari bahwa betapa pun kalem dan sopan Anda, atau seberapa banyak Anda menggunakan kata "saya" dan "hal itu", sekali waktu sikap Asertif Anda akan diterima sebagai serangan pribadi.
Jika individu lain memang orang yang agresif, Anda mungkin akan menerima serangan dalam bentuk tuduhan bahwa Anda terlalu ikut campur. Untuk menjadi orang yang benar-benar Asertif, Anda harus bersiap menghadapinya dan tahu cara untuk meresponnya.
Cara Merespons Orang Agresif
Biasanya, dalam menjelaskan posisi Anda dan bertahan pada posisi tersebut sudah cukup untuk menenangkan situasi. Akan tetapi, Anda mungkin akan sangat tergoda untuk menyerang balik atau mundur. Usahakan untuk menolak godaan tersebut. Ketika orang lain mengabaikan dialog dengan bersikap emosional, maka jangan sampai Anda terpengaruh.