Kurniawan Satria Denta, seorang dokter spesialis anak mungkin tidak pernah menduga akan menangangi kasus anak dengan kecanduan yang satu ini, karena ini bukan sembarang kecanduan tapi kecanduan judi online, namun itulah yang terjadi, Klinik KiDi spesialis anak miliknya di kawasan Jakarta Selatan hingga akhir tahun 2023 telah menangangi hampir 50 anak kecanduan judi online.
Pasiennya berasal dari tingkat usia SMA, SMP, bahkan SD. Gejala dari gangguan kecanduan judi online didapati serupa yaitu seperti mengamuk, lebih sensitif, serta emosi yang meluap-luap dan tentu berdampak pada pendidikan korban.
Dengan modal awal berpatungan bersama teman sebesar Rp.10.000 dari hasil menyisihkan uang jajan, mereka sudah bisa masuk ke gelanggang perjudian layaknya raja judi Chow Yun Fat, namun tak seperti sang raja judi yang bermain kartu, para korban mayoritasnya bermain judi online jenis slot.
Bandar judi online nampaknya memang menyasar kelompok muda seperti pelajar dan mahasiswa yang telah gandrung dengan teknologi, karena keseluruhan proses judi tersebut dilakukan via internet.
Sesuai laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), bahwa sebanyak 2,7 Juta orang Indonesia terlibat judi online di antaranya adalah pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga dengan penghasilan di bawah Rp. 100.000. Jika dibiarkan hal ini tentu berdampak pada keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia. (2045 Indonesia emas gacor !!!)
Dari laporan tersebut pula, kita menjadi tergelitik, bahwa penghasilan rata-rata pemain judi online berada di bawah Rp. 100.000 per hari, yang mana menunjukan selain pelajar dan mahasiswa, irisan dari pemain judi online merupakan kalangan menengah (ke bawah??). Rezeki yang harusnya dapat menyambung hidup malah diputarkan untuk mengundi nasib di layar android yang mungkin juga didapat dari hutangan paylatter (HP KREDIT!!).
Jika menaksir kerugian negara dari generasi penerus dan perekonomian rumah tangga dinilai terlalu jauh, bagaimana dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto yang mengatakan pada tiga bulan pertama tahun 2024, angka perputaran uang untuk judi online mencapai Rp. 100 Triliun. Perputaran uang sebegitu besar tidak masuk ke Kas Negara, dan juga kebanyakan bandar judi online berpusat di luar negeri sehingga perputaran uangnya mengalir ke negara berpusatnya si bandar.
berbanding terbalik dengan para pro player judol yang madesu, para affiliator judol di Indonesia telah menjamur dan menjadi OKB (Orang Kaya Baru) di daerahnya masing-masing.
contoh saja, AG (31) yang dibekuk Polda Riau pada September tahun lalu, AKBP Iwan P Manurung selaku Wadirkrimsus Polda Riau mengatakan pihaknya telah menyita aset milik AG yang mencapai Rp. 57, 7 Miliar. adapaun aset yang disita, mulai dari unit rumah mewah di Jalan Nurkamila Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Kemudian satu unit indekos 20 kamar di Kecamatan Tampan, satu unit indekos 20 kamar di belakang Kampus Universitas Islam Riau (UIR), dan dua unit rumah toko di Jalan Kartama, Pekanbaru. Selain aset berbentuk bangunan, ada juga kendaraan mewah seperti motor gede Harley Davidson Sportster, Vespa jenis matic, mobil BMW 520i, Toyota Alphard, Hummer hingga CRV prestige.
Dari kejadian tersebut kita bisa tahu, satu-satunya yang diuntungkan dan menang besar maxwin dari judi online adalah bandar dan kroco-kroconya, bukan anda wahai pro player slot.
jadi, setelah segala kejadian yang menunjukan dampak buruk judi online, apakah dengan mengetahui hal itu, para penjudi online akan serta-merta berhenti?kemungkinan besar tidak. Karena kecanduan judi online memiliki efek yang sama seperti heroin, kokain, dan alkohol sehingga sulit untuk dihentikan begitu saja.
Timothy W. Fong, profesor klinis Psikiatri di Institut Jane membahas bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
judi online mengaktifkan sistem 'hadiah' di otak manusia. Sistem ini mendapat tenaga dari hormon dopamine, yaitu hormon di dalam otak yang memperkuat sensasi kenikmatan dan menghubungkan sensasi tersebut dengan perilaku atau tindakan tertentu, contonya diberi kemenangan oleh sistem judi online.
Orang cenderung terus berjudi untuk merasakan perasaan akibat pengaruh dopamine ini, tetapi seiring berjalannya waktu, reseptor dopamine ini melemah, dan akhirnya menyebabkan ketergantungan.
Fong juga menyebut bahwa distorsi kognitif sering kali terjadi pada orang-orang yang kehilangan banyak uang atau aset lain karena perjudian. Harga diri, ego, dan rasa putus asa mendorong mereka untuk lebih banyak berjudi, dengan harapan bisa menutup kerugian mereka.
judi online menghadirkan risiko baru terhadap dunia digital, mengancam generasi penerus bangsa. Mudah diakses dan diiklankan, bekerja sama dengan influencer dan artis ternama. Kalangan ekonomi menengah ke bawah menjadi sasarannya, Pemerintah serasa masih belum menjadi penanggung asa.
jika perilaku judi online sebegitu susahnya untuk dapat dihentikan oleh si pecandu, lingkungan sosial hingga pemerintah harus menjadi motor untuk dapat meningkatkan lagi kualitas hidup mereka.
Pemerintah harus menghadirkan layanan konseling gratis bagi para pecandu, tindak tegas para bandar dan kroconya, dan juga perketat ruang siber Indonesia dari situs-situs judi online.
Dan untuk anda yang masih bangga menjadi pro player judi online.
STOP Judi dan belikan susu anakmu!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI