Mohon tunggu...
Agung prayogi
Agung prayogi Mohon Tunggu... Insinyur - Pewaris Semangat D

Book, Dream, and Love

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Candu Bernama Judi Online

11 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:05 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurniawan Satria Denta, seorang dokter spesialis anak mungkin tidak pernah menduga akan menangangi kasus anak dengan kecanduan yang satu ini, karena ini bukan sembarang kecanduan tapi kecanduan judi online, namun itulah yang terjadi, Klinik KiDi spesialis anak miliknya di kawasan Jakarta Selatan hingga akhir tahun 2023 telah menangangi hampir 50 anak kecanduan judi online.

Pasiennya berasal dari tingkat usia SMA, SMP, bahkan SD. Gejala dari gangguan kecanduan judi online didapati serupa yaitu seperti mengamuk, lebih sensitif, serta emosi yang meluap-luap dan tentu berdampak pada pendidikan korban.

Dengan modal awal berpatungan bersama teman sebesar Rp.10.000 dari hasil menyisihkan uang jajan, mereka sudah bisa masuk ke gelanggang perjudian layaknya raja judi Chow Yun Fat, namun tak seperti sang raja judi yang bermain kartu, para korban mayoritasnya bermain judi online jenis slot.

Bandar judi online nampaknya memang menyasar kelompok muda seperti pelajar dan mahasiswa yang telah gandrung dengan teknologi, karena keseluruhan proses judi tersebut dilakukan via internet.

Sesuai laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), bahwa sebanyak 2,7 Juta orang Indonesia terlibat judi online di antaranya adalah pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga dengan penghasilan di bawah Rp. 100.000. Jika dibiarkan hal ini tentu berdampak pada keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia. (2045 Indonesia emas gacor !!!)

Dari laporan tersebut pula, kita menjadi tergelitik, bahwa penghasilan rata-rata pemain judi online berada di bawah Rp. 100.000 per hari, yang mana menunjukan selain pelajar dan mahasiswa, irisan dari pemain judi online merupakan kalangan menengah (ke bawah??). Rezeki yang harusnya dapat menyambung hidup malah diputarkan untuk mengundi nasib di layar android yang mungkin juga didapat dari hutangan paylatter (HP KREDIT!!).

Jika menaksir kerugian negara dari generasi penerus dan perekonomian rumah tangga dinilai terlalu jauh, bagaimana dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto yang mengatakan pada tiga bulan pertama tahun 2024, angka perputaran uang untuk judi online mencapai Rp. 100 Triliun. Perputaran uang sebegitu besar tidak masuk ke Kas Negara, dan juga kebanyakan bandar judi online berpusat di luar negeri sehingga perputaran uangnya mengalir ke negara berpusatnya si bandar.

berbanding terbalik dengan para pro player judol yang madesu, para affiliator judol di Indonesia telah menjamur dan menjadi OKB (Orang Kaya Baru) di daerahnya masing-masing.

contoh saja, AG (31) yang dibekuk Polda Riau pada September tahun lalu, AKBP Iwan P Manurung selaku Wadirkrimsus Polda Riau mengatakan pihaknya telah menyita aset milik AG yang mencapai Rp. 57, 7 Miliar. adapaun aset yang disita, mulai dari unit rumah mewah di Jalan Nurkamila Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Kemudian satu unit indekos 20 kamar di Kecamatan Tampan, satu unit indekos 20 kamar di belakang Kampus Universitas Islam Riau (UIR), dan dua unit rumah toko di Jalan Kartama, Pekanbaru. Selain aset berbentuk bangunan, ada juga kendaraan mewah seperti motor gede Harley Davidson Sportster, Vespa jenis matic, mobil BMW 520i, Toyota Alphard, Hummer hingga CRV prestige.

Dari kejadian tersebut kita bisa tahu, satu-satunya yang diuntungkan dan menang besar maxwin dari judi online adalah bandar dan kroco-kroconya, bukan anda wahai pro player slot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun