Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Martir Demokrasi

27 Juli 2024   00:36 Diperbarui: 27 Juli 2024   05:37 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DEMOKRASI/suara.com

Yani Afri, ia ditangkap di Jakarta dan menghilang pada tanggal 26 April 1997.

Sony, Dia berteman dengan Yani Afri hilang di Jakarta pada 26 April 1997.

Dedi Hamdun, pengusaha.

Noval Al Katiri, aktivis PPP

Ismail; hilang di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1997.

Ucok Munandar Siahaan, mahasiswa.

Hendra Hambali, pelajar SMA

Yadin Muhidin, siswa Sekolah Pelayaran

Abdun Nasser, kontraktor; hilang selama kerusuhan di Jakarta pada 14 Mei 1998.

Lalu dimana tanggung jawab Negara atas kebengisan Orde baru tersebut? Sekali lagi korban korban itu semua adalah bukti bahwa selama ini tidak ada Kepala Negara, ataupun Presiden, melainkan hanya sosok Penguasa yang tidak mau kehilangan kekuasaanya. Bahkan ketika era orde baru sudah berakhir dan sudah terjadi pergantian kekuasaan pun masih sering terjadi pembunuhan secara misterius, hilangnya nyawa pada saat melakukan aksi demonstrasi, dan itu semua adalah akibat dari pengerahan kekuatan secara berlebih, Darimana Seragam bahkan senjata yang mereka pakai?

 Bukankah itu juiga dari uang rakyat? Lantas senjata itu dipakai menghabisi nyawa rakyat yang tidak berdosa, yang melakukan aksi demonstrasi demi menegakan dan tercapainya kesejahteraan bersama, karena Wakil rakyat yang mewakili suara mereka telah terang terangan Berkhianat dan membuat kebijakan dan aturan aturan yang justru merugikan rakyat itu sendiri. Jika Nasionalisme rakyat terhadap sebuah Negara dianggap pemberontakan dengan melakukan aksi demonstrasi lalu pembunuhan, penculikan, penembakan, penghilangan paksa yang di duga dilakukan oleh oknum aparat keamanan itu disebut apa? Masih pantaskah mereka disebut sebagai manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun