Mohon tunggu...
Agrindo Zandro
Agrindo Zandro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Membina Mahasiswa Anti Radikalisme

11 Oktober 2021   12:00 Diperbarui: 11 Oktober 2021   12:06 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan demikian bahaya-bahaya sektarianisme, intoleransi, dan fundamentalisme religius dapat diatasi. Agama tidak lagi dipandang sebagai pemicu konflik dan tempat bercokolnya ideologi esklusif, tapi memperkokoh toleransi sebgai pilar penyanggah kehidupan bersama yang inklusif.[13] Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai seseorang yang beridentitaskan keagamaan sejati perlu menanamkan makna hakiki dari agama ini. Agama sudah berusaha dengan keras maka dituntut juga keterbukaan dari mahasiswa bagi agama itu sendiri. Sehingga radikalisme dapat dihapus dari muka bumi ini. 

Penutup

Kesenjangan sosial yang terjadi karena gerakan beraliran radikalisme yang dilatarbelakangi oleh agama memang nyata. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa orang tertentu memanfaatkan agama sebagai jalan untuk membuat ulah kejahatan kepada yang berbeda. 

Tentu hal ini berlawanan dengan tujuan agama yang sejati, yaitu sebagai wadah terbentuknya kerukunan, perdamaian, dan keharmonisan hidup bersama dalam ranah pluralism. Mahasiswa diajak dan dibina menjadi pribadi yang anti ajaran radikalisme melalui pendidikan agama yang benar-benar berpihak pada kehidupan manusia. Spiritualitas agamis, toleransi, dan budaya respek terhadap perbedaan harus benar-benar tertanam dalam pribadi mahasiswa.

Perhatian lebih harus disadurkan bagi sikap-sikap intoleran, anti pluralisme, dan segmentasi kelompok yang berjalannya waktu tumbuh dalam diri tiap pribadi mahasiswa baik melalui pergaulan bebas atau pun lewat kehidupan organisasi kategorial tertentu. Fenomena-fenomena ini bertumbuh secara perlahan dan pada waktunya akan menghancurkan ajaran-ajaran agama dan kemudian menghancurkan tatanan hidup bersama yang semangat toleransi dan pluralistis. 

Daftar Pustaka

Buku: 

Heuken, Adolf, dkk, 1984. Tantangan Membina Kepribadian, Yogyakarta: Cipta Loka Caraka.

Khudori, Darwis, dkk, 2009. Gerakan Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Sudiarja, A, 2006. Agama yang Berubah, Yogyakarta: Kanisisus.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun