Tantangan
Ketegangan Sosial: Polarisasi yang dihasilkan politik identitas dapat mengganggu harmoni sosial dan menciptakan konflik berkepanjangan.
Hukum yang Tidak Netral: Ketika hukum dipengaruhi oleh tekanan politik identitas, keadilan bagi semua kelompok menjadi sulit dicapai.
Solusi
Edukasi tentang Keberagaman: Pemerintah dan organisasi masyarakat harus memperkuat literasi mengenai keberagaman untuk mencegah eksklusivitas kelompok tertentu.
Penegakan Hukum yang Inklusif: Hukum harus ditegakkan berdasarkan prinsip keadilan tanpa memandang latar belakang agama atau kelompok.
Dialog Antar Agama: Meningkatkan komunikasi antar kelompok agama dapat membantu mengurangi polarisasi dan menciptakan pemahaman bersama.
5. Kesimpulan
Politik identitas memiliki pengaruh besar terhadap perspektif masyarakat beragama dan kebijakan hukum di Indonesia. Di satu sisi, politik identitas dapat memperkuat solidaritas kelompok, tetapi di sisi lain, juga menciptakan diskriminasi dan ketegangan sosial. Untuk mengatasi dampak negatifnya, diperlukan pendekatan inklusif dalam pendidikan, dialog antar agama, dan penegakan hukum yang netral. Dengan demikian, politik identitas tidak lagi menjadi ancaman, melainkan menjadi sarana untuk memperkuat harmoni dalam masyarakat yang beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H