Mohon tunggu...
Agni Alfia
Agni Alfia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

buat uploud tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harun Al-Rashid dan Perkembangan Puncak Kebesaran pada Zaman Kekhalifahan

20 Januari 2024   09:16 Diperbarui: 20 Januari 2024   09:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Banyak referensi yang menyatakan bahwa Dinasti Abbasiyah merupakan masa kejayaan atau masa keemasan pendidikan, dengan bukti tertulis dan jejak peninggalan yang masih bertahan hingga saat ini. Masa ini dikenal dengan Golden Age karena perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya serta peradabannya yang berkembang pesat. Baik secara teoritis-konseptual maupun praktis, baik secara ilmiah maupun institusional. 

Dinasti Abbasiyah mengalami perkembangan pesat, hal ini tidak terlepas dari kepemimpinan khalifah yang menjabat pada saat itu. Penguasa negara pada masa itu memberikan kekuasaan sipil kepada wazir, kekuasaan kehakiman kepada taqh (hakim), dan kekuasaan militer kepada jenderal, dan khalifah sendirilah yang menjadi penentu akhir urusan pemerintahan.

Harun Ar-Rasyid merupakan salah satu khalifah yang mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan Islam. Menurut fakta sejarah, masa pemerintahan Harun ar-Rasyid merupakan salah satu masa kejayaan seluruh peradaban Islam, ketika bangsa-bangsa Eropa sedang berada dalam masa kegelapan. Saat itu, Islam justru menjadi inti peradaban, pendidikan, seni budaya, dan ilmu pengetahuan yang mampu mempengaruhi seluruh dunia.

Di bawah kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid, Dinasti Abbasiyah makmur dengan keamanan, kekayaan melimpah, dan wilayah kekuasaan yang terus meluas dari India hingga Afrika Utara. Pada masa itu ilmu agama juga berkembang sangat pesat, khususnya di bidang Al-Quran dan Hadits, bahasa dan sastra, serta ilmu Kalam. Maka pada masa Harun Ar-Rasyid empat mazhab juga tumbuh dan berkembang. Selain itu ilmu-ilmu sekuler lainnya seperti filsafat, matematika, aritmatika, kimia, aljabar, astronomi, mekanika, ilmu alam dan geografi juga berkembang, metafisika dan kedokteran.

METODE 

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang menyelidiki aspek humanistik, sosial, dan keagamaan. Dan pengetahuan yang dihasilkan dalam penelitian ini dari penarikan kesimpulan dari kutipan referensi dan mengabstraksikannya menjadi temuan penelitian. Langkah pengumpulan data penulis melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber kepustakaan yang berkaitan dengan pendidikan Islam pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, setelah itu penulis menganalisis dan menafsirkan berdasarkan data sumber kepustakaan yang telah dikumpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Biografi Khalifah Harun Al-Rashid

Khalifah Harun Ar-Rasyid, memiliki nama lengkap Harun Abu Ja'far bin AlMahdi Muhammad bin Al-Mansyur Abdillah bin Muhammad bin 'Ali bin Abdillah bin Abbas. Ia merupakan khalifah kelima dinasti Abbasiyah. Lahir dari ibu bernama Al-Khizran (Umm Walad) dan ayah bernama Muhammad AlMahdi yang merupakan khalifah ketiga dinasti Abbasiyah. Harun Ar-Rasyid lahir pada tahun 145 H di kota Rayy[1]. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun