Sebenarnya masih banyak lagi keuntungannya. Tetapi saya hanya menyebutkan point-point terpentingnya saja.
Kerugian :
- Dipandang sebelah mata/dianggap remeh
Kami para freelancer seringkali dipandang sebelah mata. Pekerjaan yang sangat rendah dan tidak ada pendidikannya.
- Dihujat/dihakimi
Sering sekali saya mendengar komentar buruk tentang job ini. “Kamu ngapain jadi SPG sih? Memang tidak cukup uang yang diberikan orang tuamu?”“SPG kan murahan. Kalian sering jual diri juga kan?”“Semua orang juga bisa kok jadi SPG”
- Pendidikan ketinggalan
Mengapa saya mengatakan demikian? Karena saya sendiripun merasakannya. Pernah beberapa kali saya bolos sekolah hanya untuk menjadi SPG Event
- Tidak ada jaminan kesehatan/keamanan
Menjadi freelancer berarti tidak ada jaminan keamanan dengan gaji tetap yang pasti kami terima seperti bekerja reguler sebagai Karyawan. Freelancer hanya akan dibayar atas job yang didapatkan
- Tidak ada gaji tetap
Point terpenting ketika memutuskan menjadi freelancer adalah tidak ada gaji tetap. Jika semakin banyak event yang diambil dengan fee yang besar, maka akan mendapatkan gaji yang besar pula. Sebaliknya, jika sedikit event yang diambil maka akan mendapatkan gaji yang kecil pula.
Sedikit sharing, setelah lulus SMA saya memutuskan untuk tidak lanjut kuliah dan menekuni dunia SPG. Tetapi dibantah dan dilarang keras oleh kedua orang tua saya. Yang ada di dalam pikiran saya adalah, “Sekarang saja saya sudah mempunyai penghasilan. Dimana penghasilan itu di atas UMR, yang bisa mencukupi bahkan lebih dari cukup bagi saya. Jika saya kuliah dan nantinya saya bekerja, akankah gaji yang saya dapat bisa melebihi gaji SPG saya sekarang atau bahkan di bawah gaji SPG saya sekarang?”
Akhirnya saya melanjutkan kuliah saya di Universitas Katolik Atma Jaya mengambil jurusan Akuntansi.
Itulah pengalaman saya menjadi Freelancer SPG. Saya harap artikel ini bermanfaat untuk kalian yang membaca dan kalian termotivasi untuk menjadi Freelancer.
Find me on: