Mohon tunggu...
agnes davonar
agnes davonar Mohon Tunggu... -

Agnes Davonar adalah dua bersaudara penulis online yang memulai kariernya dari sebuah blog. mereka terpilih sebagai The best asia pasifik writing blogger 2010, the most influental blogger 2009, Penulis terbaik pesta blogger 2009, Finalist microsoft bloggership 2010, the best writing inspiration detik.com 2009, penulis terbaik dsfl blogger 2009, Finalis jawaban blogger inspiration 2009. Selain aktif menulis di dunia online, Agnes Davonar juga telah melahirkan 7 novel yang semuanya mencetak best seller dan diterbitkan di Taiwan. Ia pernah tampil dalam acara kick Andy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan untuk Mengenangmu dan Kenanganmu: Lettu Wiradhy Try

22 Maret 2016   23:27 Diperbarui: 11 April 2016   18:35 4964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kembali terdiam,,

“mbak kok banyak Tanya.. emangnya mbak mau punya pacar tentara..”

“lalu saya katakan padanya.. mantan saya itu tentara loh.. makanya saya gak mau lagi….”

Yang lebih mengejutkan dia ternyata kenal mantan saya karena pernah menempuh pendidikan dasar bersama ketika di akedemi militer dan saya pun menceritakan semuanya kepadanya. Dia hanya terdiam dan mungkin tak bisa berkata apa-apa atau memberikan saran. Dia hanya lalu mengirimkan sebuah pesan sulap yang menghibur dan berkata..

“saya tidak mungkin sama seperti yang lain.. karena saya berbeda.. saya pasti berbeda.. “

“berbeda ya.. karena kamu bisa sulap.. bisa bawa helikopter.. dan tidak bisa diam,.. “

Dia hanya tertawa dan saya terkesan padanya malam itu. kami pun kembali intens berbicara sampai akhirnya ia tiba-tiba mendapatkan tugas ke Jakarta dan dia mengajak saya bertemu. Saya pun setuju dan kami mengatur pertemuan yang singkat itu karena keesokan harinya ia harus terbang ke medan untuk membawa jenderal dalam kunjungan dinas. 

Pada saat pertama kali melihatnya dalam dunia nyata. Saya jadi paham mengapa dia tak terlihat oleh saya karena kami bertemu di gramedia. Dia memakai topi dengan celana panjang kedodolan. Lalu berlari mendekat kepada saya. Saat itu ia terlambat karena harus naik menunggu gojek. Saya memperhatikannya. Tubuhnya tidak terlalu tinggi dan badannya kurus. Gayanya juga tidak seperti perawakan tentara yang terkesan tegap dan keras. 

Lalu ia menarik tangan saya meminta diantarkan ke tempat membeli ban pinggang karena takut celananya lepas.

Saya hanya tertawa lalu bertanya mengapa dia menjadi kurus seperti ini sampai-sampai celananya pun kebesaran. Lalu ia bilang pada saya

“mungkin terlalu banyak pikiran dan memikirkan kamu? “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun