Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Kamu dan Dua Gelas Kopi

27 September 2016   20:27 Diperbarui: 28 September 2016   06:49 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayolah mon jawablah ajakanku, aku ingin merajut masa depan denganmu."

"Aaaa…ku…"

Raka menatapku dengan senyum. Gelagat wajahnya nampak biasa dan santai. Dari bola matanya terpancar sinar ketulusan.

"Kenapa tergugup gitu mon? Huhh." Raka bergumam pelan, "apakah kamu meragukanku?"

Aku menggelengkan kepala padanya.

"Lantas kenapa mondew?" Ia tersenyum, "aku akan mencoba untuk terus bersamamu walau di neraka sekalipun, hehe." Ia mulai mengajakku bersenda gurau dengan rayuan manisnya.

"Sungguh?" Aku menjawabnya menikmati candaannya.

"Iya, janganlah takut dan risau jikalau harus terbakar di neraka mon." Ia melanjutkan "tenang kamu tidak sendiri, ajaklah aku masuk ke dalamnya. Karena aku yakin nerakamu jauh lebih indah dari surga yang ada." Ia menjawab cepat dengan penuh rayuan.

Aku terbang melayang seketika, terbuai oleh rayuannya. Hatiku terasa membinar, mungkin merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

"Baik kalau begitu." Aku membalas Raka.

"Terimakasih Mondew." Jawab Raka sembari langsung mencium jemari tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun