Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Kamu dan Dua Gelas Kopi

27 September 2016   20:27 Diperbarui: 28 September 2016   06:49 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua gelas kopi yang kusantap bersamanya memiliki beribu makna yang terkandung. Aroma pahit yang terdapat di dalamnya sungguh tidak terasa dalam lidahku. Mungkin semua karena kabahagiaan yang luar biasa saat ini. 

Malam semakin larut. Café lesehan ini sudah semakin sepi. Terlihat beberapa pegawai sudah bersiap-siap membereskan kursi juga perabotan café lainnya.

Baiklah kalau begitu ayo kita pulang. Raka bangkit berdiri sembari menjulurkan tangan membangunkanku. Aku menyahut tangannya dan bergegas berdiri untuk pulang. 

Kebahagiaan terasa dalam diriku saat ini. Orang yang kusayangi itu ternyata memang tulus dan memberiku kejutan yang luar biasa malam ini. 

Raka mengantarku hingga ke rumah. Ia menyalami kedua orang tuaku sembari meminta maaf telah mengajakku bermain. Dia memiliki keberanian dan juga tanggung jawab yang besar padaku. Namun ayah dan bundaku tidak mempermasalahkannya. Aku terasa semakin bahagia dengan semuanya yang telah diberikannya padaku. 

"Terima kasih semesta atas segala nikmatnya." Aku bergumam lirih dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun