Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tunggu Aku di Nirwana "Ayah"

19 Juni 2016   21:06 Diperbarui: 19 Juni 2016   21:15 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

*

Aku mendapati ayah sedang beradegan marah seorang diri dengan perekam video otomatis. Dari balik pintu kamar yang kubuka sedikit terlihat ia sedang memberikan peringatan. Lalu pada adegan lainnya ia memberikan semangat. Entah dengan maksud dan tujuan apa aku tidak mengerti.

Aku berjalan keluar menghampiri. Ayah menggelagap kaget dan langsung menyudahi adegan-adegannya.

"Ayah sedang apasih?" Tanyaku tidak mengerti.

"Tidak apa kok." Jawabnya Sembari menggaruk kepala. "Kamu sudah bangun?"

"Iya ayah" jawabku pelan. "Ayah memang sudah sembuh?

Ayah terdiam seketika menatap Niko. Wajahnya yang sedari tadi ceria tiba-tiba murung. Air matanya terlihat membendung memikirkan jawaban untuk pertanyaan anaknya.

"Sudah dong." Ayah mendekat dan memeluk Niko seketika. Airmatanya yang membendung sedikit menetes pada kaos belakang Niko.

*

Hari-haripun terus berlanjut hingga ayah akhirnya terbaring lemah di tempat tidur. Ditemani seorang dokter dan aku yang menjaganya.

"Nak, maafkan ayah ya." Suaranya terdengar sendu "Mungkin waktu ayah tidak banyak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun