Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Dampak Kunjungan CEO Nvidia, Apa yang Selanjutnya Terjadi dengan Teknologi AI Indonesia?

18 November 2024   11:37 Diperbarui: 18 November 2024   22:37 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ilmu tanpa aplikasi adalah ibarat durian tanpa rasa." begitu kata pepatah, atau sebenarnya pernyataan tersebut yang baru saya karang barusan. Hehehe. Tetapi esensinya adalah bahwasanya Nvidia tampaknya tidak hanya ingin menjual teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai edukasi.

Melalui program seperti Inception Accelerator, Nvidia sering mendukung startup teknologi yang menjanjikan. Bayangkan jika program serupa masuk ke Indonesia. Startup lokal berbasis AI bisa mendapatkan bimbingan langsung dari pakarnya, bahkan akses ke teknologi GPU Nvidia untuk pengembangan produk.

Tidak hanya itu, kolaborasi dengan universitas ternama dapat menghasilkan program pelatihan AI tingkat lanjut, mempersiapkan talenta lokal agar tidak kalah bersaing di pasar global.

Namun, seperti yang dikatakan Isaac Asimov, "Education isn't something you can finish." Artinya, pendidikan berbasis AI harus dirancang sebagai investasi jangka panjang, bukan proyek semusim.

Kolaborasi Nvidia dengan universitas lokal dapat mendorong pertumbuhan talenta AI Indonesia | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Kolaborasi Nvidia dengan universitas lokal dapat mendorong pertumbuhan talenta AI Indonesia | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

#3. Transformasi Industri: Dari Sawah hingga Rumah Sakit Digital

Ketika berbicara AI, pikirkan lebih dari sekadar chatbot pintar atau aplikasi pencari lagu. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengubah industri secara menyeluruh.

Di sektor pertanian, misalnya, AI berbasis Nvidia dapat membantu petani memprediksi cuaca, memaksimalkan hasil panen, atau bahkan mengotomatisasi alat berat.

Di rumah sakit, sistem diagnosis berbasis AI akan mempercepat analisis medis.

Sedangkan di manufaktur, otomatisasi berbasis AI dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan signifikan.

Namun, seperti memodifikasi motor bebek menjadi superbike, transformasi ini butuh waktu dan investasi besar. Dan jangan lupa, kesiapan regulasi juga menjadi faktor penentu kesuksesannya.

Transformasi sektor manufaktur melalui teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas nasional | Ilustrasi gambar: freepik.com / Lifestylememory
Transformasi sektor manufaktur melalui teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas nasional | Ilustrasi gambar: freepik.com / Lifestylememory

#4. Ketergantungan pada Teknologi Asing: Pisau Bermata Dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun