Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sisi Gelap Berfikir Positif: Mengapa "Toxic Positivity" Bisa Merusak Kesehatan Mental?

5 Oktober 2024   09:32 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:36 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap luka adalah pelajaran, dan setiap kesedihan adalah langkah menuju pertumbuhan. | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

 

Kita tidak dapat saling mengerti jika kita tidak membagikan bagian terburuk dari diri kita. | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Kita tidak dapat saling mengerti jika kita tidak membagikan bagian terburuk dari diri kita. | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

3. Menciptakan Standar yang Tidak Realistis

Seolah-olah hidup di media sosial tidak cukup menekan, kita dituntut untuk berpikir positif setiap saat. Dengan setiap postingan indah yang kita lihat, kita mulai merasa bahwa kita harus hidup dalam standar yang sama. Hal ini tentu saja menciptakan tekanan yang tidak realistis.

Tidak ada salahnya untuk tidak baik-baik saja. Justru, menerima ketidaknyamanan bisa jadi langkah awal untuk menyembuhkan diri. Mari kita berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain dan mulai menerima bahwa hidup itu penuh warna---termasuk warna gelapnya.

 

Pikirkan kembali apa yang kamu lihat dan percaya, karena semua orang berjuang dengan cara mereka sendiri.| Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Pikirkan kembali apa yang kamu lihat dan percaya, karena semua orang berjuang dengan cara mereka sendiri.| Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

4. Menghambat Pertumbuhan Emosional

Pernahkah kamu merasa stagnan dalam hidup? Mungkin saja itu disebabkan oleh penolakan kita untuk menghadapi emosi negatif. Ketika kita terus-menerus mencoba untuk berpikir positif, kita sering kali melewatkan kesempatan untuk belajar dari pengalaman buruk kita.

Setiap kali kita merasakan emosi negatif, kita memiliki kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan menghadapi dan memproses perasaan tersebut, kita dapat mengembangkan ketahanan yang lebih baik dan memahami diri kita dengan lebih mendalam.

 

Setiap luka adalah pelajaran, dan setiap kesedihan adalah langkah menuju pertumbuhan. | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik
Setiap luka adalah pelajaran, dan setiap kesedihan adalah langkah menuju pertumbuhan. | Ilustrasi gambar: freepik.com / freepik

5. Mendorong Stigma terhadap Kesehatan Mental

Sayangnya, toxic positivity juga mendorong stigma terhadap mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. Ketika kita terlalu mendorong untuk berpikir positif, kita justru meremehkan masalah serius yang dihadapi oleh banyak orang.

Kita perlu mulai membuka diskusi tentang kesehatan mental dengan cara yang lebih realistis. Mari kita dorong diri kita dan orang-orang di sekitar kita untuk berbagi tanpa rasa takut akan penilaian. Hanya dengan cara ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi semua orang.

 

Berbicara tentang kesehatan mental adalah langkah pertama menuju pemulihan. | Ilustrasi gambar: freepik.com / Drazrn Zigic
Berbicara tentang kesehatan mental adalah langkah pertama menuju pemulihan. | Ilustrasi gambar: freepik.com / Drazrn Zigic

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun