Sebagai kaum yang sering termarjinalkan, perempuan sering dianggap hanya mampu menjadi pengikut (follower). Padahal mereka sebenarnya sangat mampu menjadi pemimpin (leader), serta memberi keteladanan menggerakkan peradaban baru yang berkelanjutan.
Saya kira transisi menuju energi adil dan berkeadilan sangat mungkin terwujud apabila dikelola dan didukung oleh sosok-sosok perempuan yang mengayomi semua.
Tetapi, kembali lagi, semua itu membutuhkan upaya nyata dan dukungan penuh semua pihak untuk melihat sejauh mana peran perempuan sanggup mempengaruhi perubahan suatu peradaban.
Maturnuwun,
Agil Septiyan Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H