Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sayonara Tukar Uang, Ketika RPC Merevolusi Sistem Pembayaran Lintas Batas ASEAN

19 Juni 2023   14:19 Diperbarui: 19 Juni 2023   14:22 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Revolusi sistem pembayaran lintas batas | Ilustrasi gambar : Freepik.com / rawpixel.comInput sumber gambar

Beberapa waktu lalu selepas makan malam bersama di salah satu restoran All You Can Eat, saya sempat mendampingi istri untuk membayar di meja kasir restoran. Saya menyaksikan istri melakukan scanning kode QR yang disodorkan petugas restoran sesaat setelah istri saya mengonfirmasi nominal yang harus kami bayarkan.  Itulah pertama kalinya saya melihat langsung dari dekat QRIS dimanfaatkan sebagai sistem pembayaran.

"Gak perlu uang tunai. Simpel. Cepat. Gak ribet."  Demikian jawaban ringkas istri saat saya menanyakan kepadanya perihal apa sih enaknya menggunakan QRIS untuk transaksi.

Saya sendiri sebenarnya belum pernah bertransaksi menggunakan QRIS (Maklum, keuangan dalam kendali istri. He-he-he). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa QRIS sudah menjadi sebuah sistem pembayaran yang cukup populer belakangan ini.

Bahkan saking populernya pelaku kriminalitas pun juga menggunakan QRIS untuk melancarkan aksinya. Masih ingat kan kasus penipuan QRIS palsu di masjid yang viral belum lama ini?

Menurut catatan Bank Indonesia (BI) sebagaimana dilansir oleh dataindonesia.id, terdapat sekitar 28,75 juta pengguna QRIS di Indonesia pada tahun 2022. Atau bertambah 15,95 juta pengguna dibanding tahun sebelumnya[1].

Sedangkan dari sisi volume transaksi, pada bulan Agustus 2022 telah terjadi 91,7 juta kali transaksi QRIS. Meningkat hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2021 (51 juta kali transaksi), dan bertumbuh sangat pesat semenjak Januari 2020 yang cuma terjadi 5 juta kali transaksi[2].

Tren penggunaan QRIS yang meningkat tersebut kemungkinan besar akan terus berlanjut seiring terjalinnya kesepakatan pembayaran regional berbasis QR Code antara Indonesia dengan Thailand dan Malaysia.

Bahkan beberapa negara lain, khususnya kawasan ASEAN, sepertinya juga akan ikut menyusul setelah Bank Sentral Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand sepakat untuk memperkuat serta meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan melalui Regional Payment Connectivity (RPC).

Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan informasi Bank Indonesia, volume transaksi lintas negara mengalami peningkatan dari 127,8 triliun dollar pada tahun 2018 menjadi 156 triliun dollar di tahun 2022. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang[3].

Namun, harus diingat bahwa pada rentang waktu antara tahun 2018-2022 tersebut dunia sempat diterpa pandemi Covid-19 sehingga membuat perekonomian global turun cukup tajam.

Hampir semua negara di dunia mengalami goncangan dahsyat. Tidak terkecuali negara-negara di Asia Tenggara. Indonesia yang pertumbuhan ekonominya sebesar 5,02% di tahun 2019, terpaksa terjun bebas di angka pertumbuhan 2,07% pada tahun 2020[4].

Beberapa negara ASEAN lain juga bernasib sama, bahkan sebagian lebih parah dari Indonesia. Malaysia dari 4,3% (tahun 2019) turun menjadi -5,6% (tahun 2020). Filipina bahkan mengalami pukulan telak dari sebelumnya sebesar 5,9% menjadi -9,5%.

Data pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN disarikan dari berbagai sumber [List]
Data pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN disarikan dari berbagai sumber [List]

Meskipun di tahun 2021 keadaan membaik tetapi kondisinya belum bisa dibilang pulih. Terutama dibandingkan keadaan sebelum pandemi. Apalagi ketidakpastian ekonomi global juga masih mengintai seiring konflik Rusia -- Ukraina, perang dagang AS -- China, dan sebagainya.

Inilah yang lantas mendorong para pemimpin negara untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam  upaya bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi.

"Gelagat" tersebut sudah ditampakkan mulai dari Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 lalu yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", sampai dengan Keketuaan ASEAN 2023 yang mengusung tema "ASEAN Matters : Epicentrum of Growth" .

Melalui Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia mendorong sesama anggota ASEAN untuk mengambil langkah kolektif guna mewujudkan Priorities Economic Deliverables (PEDs), utamanya terkait pemberdayaan ekonomi digital untuk mewujudkan konektivitas sistem pembayaran regional. Hal inilah yang lantas menginisiasi hadirnya RPC.

Revolusi Sistem Pembayaran

Seperti yang kita tahu, negara-negara anggota ASEAN mayoritas adalah "alumni" negara jajahan. Mulai dari Indonesia (dijajah Belanda, Inggris, Jepang), Malaysia (dijajah Inggris), Kamboja (dijajah Prancis), dan seterusnya kecuali mungkin Thailand yang tidak pernah dijajah.

Hal ini setidaknya memberi kita gambaran tentang satu hal, bahwasanya ASEAN memiliki keunggulan sumber daya alam yang membuat iri bangsa lain di luar kawasan. Belum lagi mengenai keindahan alam dan warisan budayanya yang juga punya potensi ekonomi luar biasa tinggi.

Disinilah peran penting RPC dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi kawasan. Kehadiran QRIS antarnegara diharapkan mampu mendukung terlaksananya pembayaran lintas negara (cross-border payment) menjadi lebih cepat, mudah, transparan, dan inklusif.

Jika dikulik lebih jauh implementasi QRIS antarnegara ini bisa dibilang memberi kontribusi cukup besar dalam mendongkrak standar dan kualitas sistem pembayaran lintas batas, seperti :

#1. Mudah dan Cepat

Berkat QRIS antarnegara kita tidak perlu lagi menukarkan uang (tunai) terlebih dahulu manakala bepergian di luar negeri untuk berbelanja atau melakukan transaksi sejenis lainnya.

Kita hanya perlu memindai kode QR untuk melakukan pembayaran sehingga transaksi selesai dalam hitungan detik saja. Ini jelas sangat menghemat waktu.

Lagipula, menukarkan uang untuk keperluan selama berada di negeri orang memiliki keterbatasan yang menjadikan kita tidak leluasa bergerak. Karena biasanya nominal uang yang kita tukar relatif terbatas. Sehingga kalau ingin berbelanja mesti berfikir dua kali karena khawatir stok uang tunai tidak mencukupi.

Namun, dengan kehadiran QRIS antarnegara maka transaksi yang terkendala oleh keterbatasan uang tunai tersebut dapat teratasi.

Katakanlah kita sedang bepergian ke Thailand dan hendak melakukan transaksi menggunakan QRIS antarnegara, maka kita cukup melakukan beberapa langkah ini saja :

1- Unduh aplikasi perbankkan atau jasa keuangan mitra.

2- Buka aplikasi pembayaran dan pilih menu "Scan QRIS".

3- Masukkan nominal yang perlu dibayar atau ditransfer dalam mata uang negara setempat. Misal 100 Baht (mata uang negara Thailand).

4- Konfirmasi tujuan dan nominal dalam Rupiah (otomatis terkonversi, misalnya 100 Baht menjadi Rp 43.000).

5- Masukkan PIN dan kita akan segera menerima notifikasi bahwa transaksi berhasil.

6- Pembayaran dengan QRIS antarnegara selesai dilakukan.

Infografis cara bertransaksi QRIS antarnegara | Sumber gambar : www.bi.go.id
Infografis cara bertransaksi QRIS antarnegara | Sumber gambar : www.bi.go.id

Dengan adanya dukungan teknologi digital QRIS antarnegara ini rasa-rasanya kita juga mesti bersiap untuk mengucapkan, "Sayonara tukar uang.". Setidaknya untuk transaksi lintas batas ASEAN yang akan kita lakukan pada waktu-waktu mendatang.

#2. Biaya Murah

Ketika menggunakan sistem pembayaran tradisional untuk transaksi lintas batas kita biasanya akan dikenakan biaya cukup tinggi.

Namun, berbeda halnya dengan QRIS antarnegara. Menurut Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur Bank Indonesia, sebagaimana dikutip dari laman voi.id bahwa biaya yang harus dibayarkan oleh pengguna QRIS antarnegara lebih murah karena pembayaran langsung menggunakan mata uang lokal[5].

Bahkan nominalnya lebih murah ketimbang menggunakan kartu kredit, tarik uang di ATM, ataupun tukar uang.

Disamping menjadikan biaya lebih murah, pemberdayaan mata uang lokal juga merupakan upaya menjaga stabilitas mata uang setiap negara yang terlibat dalam transaksi lintas batas ini. Sehingga stabilitas makroekonomi lebih terjaga.

#3. Aman dan Transparan

Sistem pembayaran konvensional pada umumnya rentan dengan risiko kehilangan uang akibat penipuan ataupun penyalahgunaan pembayaran. Selain itu, membawa uang tunai dalam jumlah besar selama  perjalanan di negeri orang juga cukup berisiko uang hilang akibat terjatuh atau bahkan jadi sasaran pencurian.

Sedangkan QRIS antarnegara menjadikan transaksi lebih praktis dan mudah dilacak karena setiap informasi pembayaran terekam secara digital.

Disamping itu, QRIS juga memiliki keunggulan dalam hal enkripsi data dan mekanisme verifikasi yang bermanfaat untuk melindungi pengguna dari potensi penipuan serta gangguan keamanan transaksi lainnya.

#4. Inklusivitas Keuangan

Selain sebagai warga negara Indonesia, kita juga merupakan warga Asia Tenggara. Sama seperti warga ASEAN lainnya.

Keberadaan QRIS antarnegara memungkinkan seluruh warga ASEAN untuk saling bertransaksi satu sama lain secara lebih mudah tanpa harus ribet dengan birokrasi lintas batas. Dengan begitu akan menjadikan kita laksana sedang bertransaksi di negeri sendiri.

Coba kita bayangkan 660-an juta warga Asia Tenggara terkoneksi satu sama lain melalui sebuah sistem pembayaran dan menggerakkan ekonomi kawasan. Inklusivitas keuangan akan tercipta meskipun kita tengah berada di luar batas negara.

#5. Adaptasi Kemajuan Teknologi Digital

Teknologi digital yang tumbuh begitu pesat menjadikan semua serba terdigitalisasi, termasuk berkaitan dengan sistem pembayaran.

QRIS antarnegara menjadi representasi bahwa ASEAN tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai motor penopang ekonomi dunia.

Apalagi ditengah zaman serba cepat seperti sekarang ketika seluruh aktivitas, termasuk perekonomian, menuntut kecepatan tinggi dan efisiensi lebih.

Maka QRIS antarnegara pun hadir sebagai solusi sekaligus sebagai batu loncatan untuk membuka jalan konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih maju dan unggul dimasa depan.

***

Dalam buku The Innovator's Dilemma, Clayton M. Christensen menyatakan bahwa inovasi revolusioner mengacu pada teknologi baru yang mengubah cara produk atau layanan disampaikan ke pasar serta berpotensi mengganggu dan menggantikan produk atau layanan yang sudah ada.

Apabila merujuk pada keterangan tersebut dan mempertimbangkan dampak kehadirannya terhadap transaksi lintas batas, maka RPC melalui QRIS antarnegara bisa dikatakan sebagai sistem pembayaran yang revolusioner karena berhasil mengubah secara signifikan cara layanan  dijalankan.

              

Integrasi Ekonomi ASEAN

Misi menjadikan ASEAN sebagai pusat episentrum pertumbuhan ekonomi dunia bukanlah sebuah omong kosong. Karena bagaimanapun negara-negara ASEAN memang kaya potensi ekonomi yang sayangnya masih tercerai-berai seiring kurangnya konektivitas dan integrasi segenap elemen di dalamnya.

Kerjasama RPC setidaknya memberi kita angin segar serta optimisme bahwa ASEAN yang lebih terintegrasi sangatlah mungkin diwujudkan. Dan kunci utamanya adalah menekan ego masing-masing pihak dengan saling bersinergi mewujudkan konektivitas ekonomi lintas batas.

Bukan hanya di kalangan pemerintah, tetapi juga segenap warga Asia Tenggara juga mesti turut serta melakukannya. Karena pada akhirnya warga ASEAN-lah yang menjadi eksekutor akhir dari kerjasama ini. 

Apabila integrasi ekonomi negara-negara ASEAN berhasil dikuatkan dan lebih diintegrasikan maka keunggulan ekonomi kawasan rasa-rasanya bukanlah  "hil yang mustahal" untuk diwujudkan.

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib

Refferensi :

https://dataindonesia.id/digital/detail/ada-2875-juta-pengguna-qris-di-indonesia-hingga-akhir-2022

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/01/tren-transaksi-qris-meningkat-pesat-sejak-awal-pandemi

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2512123.aspx

https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/02/05/1755/ekonomi-indonesia-2019-tumbuh-5-02-persen.html#:~:text=Ekonomi%20Indonesia%20tahun%202019%20tumbuh,Komponen%20Pengeluaran%20Konsumsi%20Lembaga%20Nonprofit

https://voi.id/ekonomi/207683/biaya-transaksi-qris-antarnegara-bisa-lebih-murah-begini-cara-mengunakannya

https://www.bi.go.id/en/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2430822.aspx

https://www.bi.go.id/id/ASEAN-2023/default.aspx

https://infobanknews.com/asean-perkuat-konektivitas-pembayaran-regional-dan-transaksi-mata-uang-lokal/

https://menpan.go.id/site/berita-foto/penandatanganan-mou-advancing-regional-payment-connectivity-asean-5

https://ekonomi.bisnis.com/read/20230512/9/1655314/negara-asean-sepakat-dedolarisasi-dan-konektivitas-pembayaran-regional

https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/asean-matters-hal-hal-ini-perlu-dikedepankan-untuk-capai-terobosan

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2511623.aspx

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/QRIS-antar-negara.aspx

https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/05/1811/ekonomi-indonesia-2020-turun-sebesar-2-07-persen--c-to-c-.html
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/02/05/1755/ekonomi-indonesia-2019-tumbuh-5-02-persen.html#:~:text=Ekonomi%20Indonesia%20tahun%202019%20tumbuh,Komponen%20Pengeluaran%20Konsumsi%20Lembaga%20Nonprofit
https://www.kominfo.go.id/content/detail/39835/bps-catat-ekonomi-indonesia-tumbuh-369-persen-pada-2021/0/berita#:~:text=Jakarta%20Pusat%2C%20Kominfo%20%2D%20Badan%20Pusat,mengalami%20kontraksi%202%2C07%20persen.

https://money.kompas.com/read/2020/02/12/144700426/pertumbuhan-ekonomi-malaysia-4-3-persen-di-2019-terlemah-dalam-10-tahun?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210211151954-17-222767/ekonomi-malaysia-terburuk-sejak-krismon-56-di-2020#:~:text=Bahkan%20sepanjang%202020%2C%20ekonomi%20Negeri,hingga%20%2D5%2C5%25.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20221111130453-4-387059/ini-nih-alasan-pertumbuhan-ekonomi-malaysia-libas-indonesia

https://internasional.kontan.co.id/news/terpapar-perang-dagang-pertumbuhan-ekonomi-thailand-2019-hanya-24#:~:text=Pertumbuhan%20ekonomi%20Thailand%20pada%202019,ekspor%20dan%20investasi%20publik%20melambat.
https://internasional.kontan.co.id/news/ekonomi-thailand-kontraksi-61-sepanjang-tahun-2020#:~:text=Pertumbuhan%20ekonomi%20Thailand%20sepanjang%20tahun,kontraksi%20hingga%206%2C4%25.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220221140405-4-316998/ekonomi-thailand-bangkit-dari-covid-q4-tumbuh-19

https://www.cnbcindonesia.com/news/20211229150255-4-303010/naga-biru-loyo-ekonomi-vietnam-merosot-terendah-30-tahun#:~:text=Vietnam%20sempat%20mencatat%20pertumbuhan%207,2%2C91%25%20di%202020.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/17/pertumbuhan-ekonomi-2020-vietnam-terbaik-di-asia-tenggara#:~:text=Ekonomi%20Vietnam%20tumbuh%202%2C91,%2C07%25%20pada%20tahun%20lalu.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211229155036-532-740172/ekonomi-vietnam-cuma-tumbuh-258-persen-pada-2021

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200102135108-17-127108/pdb-singapura-tumbuh-07-di-2019-terendah-dalam-1-dekade#:~:text=ADVERTISEMENT-,PDB%20Singapura%20Tumbuh%200%2C7%25%20di,2019%2C%20Terendah%20Dalam%201%20Dekade!&text=Singapura%2C%20CNBC%20Indonesia%20%2D%20Kementerian%20Perdagangan,yang%20mencapai%203%2C1%25.


https://newssetup.kontan.co.id/news/pertumbuhan-ekonomi-singapura-kontraksi-54-sepanjang-tahun-2020
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220103144227-532-741950/bangkit-dari-resesi-ekonomi-singapura-tumbuh-72-persen-2021#:~:text=Ekonomi%20Singapura%20tumbuh%207%2C2%20persen%20pada%202021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun