Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dua Sisi Makna Ramadan

1 April 2023   09:31 Diperbarui: 1 April 2023   09:44 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, momentum ramadan terasa pas sekali untuk menambah porsi latihan ibadah wajib itu. Mengajaknya sholat, di masjid pun saat di rumah.

Terkadang saat siang Mbah Uti-nya juga mengajak untuk menunaikan sholat dhuhur dan ashar. Meski angin-anginan juga anaknya saat mengikuti ajakan si Mbah.

Tapi bagaimanapun, kali ini saya masih menargetkannya untuk menunaikan sholat maghrib dan isyak terlebih dahulu. Pelan-pelan. Kelak, jika dirasa sudah siap saya pun akan meningkatkan porsi belajarnya lagi.

Bulan ramadan merupakan kesempatan berharga untuk memulai kebiasaan baik. Khususnya kebiasaan menunaikan ibadah yang sifatnya ritual seperti sholat dan juga puasa.

Antara Imbalan dan Kebiasaan

Saya kira cukup banyak diantara kita yang menikmati momen ramadan ini dengan iming-iming pahala berlipat ganda.

Sepuluh hari pertama bulan ramadan umat muslim akan mendapatkan rahmat. Sepuluh hari kedua Allah akan memberikan maghfiroh atau diampuninya dosa-dosa. Dan setiap muslim yang beribadah di sepuluh hari ketiga bulan ramadan akan dibebaskan dari api neraka.

Ada begitu banyak imbalan yang Allah janjikan.

Inilah momen dimana beribadah satu hari bisa mendapat ganjaran laksana ibadah seribu bulan. Pokoknya sekarang adalah momen obral pahala dari Sang Pencipta.

Tapi, dari sudut pandang yang lain bulan ramadan sejatinya merupakan momen emas untuk membangun kebiasaan baik pada setiap diri seorang muslim.

Ketika anak saya kelak sudah terbiasa menunaikan ibadah sholat wajib, maka itu akan terasa lebih bernilai ketimbang apapun.

Anak saya melihat imbalan sebagai motivasi awalnya untuk belajar beragama. Sedangkan saya sebagai orang tua melihat bahwa sebuah momen istimewa haruslah dimanfaatkan lebih dari sekadar ajang mengeruk imbalan sebesar-besarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun