Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemberantasan Buta Huruf Harusnya Dimulai dari Sini

13 Februari 2023   16:18 Diperbarui: 19 Februari 2023   01:29 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor internal dari dalam diri mereka yang buta huruf ini juga memerlukan perhatian. Bahkan mungkin perhatian yang jauh lebih besar ketimbang hal-hal lain yang sifatnya teknis.

Yang paling diperlukan oleh para penyandang buta huruf ini adalah mimpi dan hasrat untuk bisa membaca. Kemauan untuk meningkatkan keterampilan mereka saat ini yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa membaca.

Hasrat untuk bisa membaca memiliki peran yang lebih krusial dalam upaya pemberantasan buta huruf di Indonesia. Sehingga program-program pengentasan buta huruf harusnya dimulai dan ditingkatkan porsinya dalam hal "mempropagandakan" indahnya melek aksara.

Semakin besar pengetahuan tentang peran membaca (dalam berbagai aspek) maka hal itu akan semakin memicu antusiasme belajar seseorang. Bahkan tatkala program pengentasan tidak berjalan sesuai rencana, si empunya diri akan tetap berusaha mengasah diri mereka meski tanpa adanya bantuan dari pemerintah atau pihak berwenang lainnya.

Dorongan dari dalam itulah yang mesti dikompori, dipanasi, dipancing, atau apapun sebutannya agar menjadikan seseorang tergerak dan berusaha berubah menjadi lebih baik untuk dirinya sendiri khususnya dan orang-orang di sekitar pada umumnya.

Sepertinya tidak cukup bagi kita untuk mengatakan membaca sebagai kunci untuk membuka dunia, seperti pada ungkapan "Buku adalah jendela dunia, dan membaca adalah kuncinya.".

Mungkin kita juga perlu menyatakan bahwa membaca adalah kunci menjadi kaya, menjadi terkenal, dan hal-hal lain yang jauh lebih populer di kalangan masyarakat bawah ketimbang narasi tentang dunia yang jauh di awang-awang.

Salam hangat.

Agil S Habib, Penulis Tinggal di Tangerang

NB : Silahkan bagikan artikel ini kepada rekan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun