Apabila masalahnya adalah bahwa para pemilik mobil juga perlu disubsidi maka sebaiknya menggunakan moda transportasi umum saja. Tentu dengan catatan bahwa layanan yang ada harus memenuhi harapan masyarakat yakni perihal kenyamanan, keamanan, dan keterjangkauan biaya.
Sebenarnya upaya "pemaksaan" dengan mendesain mobil harus menggunakan bensin ron tinggi tidak perlu dilakukan apabila para pemilik mobil bijak untuk menggunakan bensi ron tinggi sehingga kondisi kendaraan menjadi lebih baik secara performa. Hanya saja memang perihal biaya bisa menjadi pertimbangan diatas segalanya.
3>> Melakukan Akselerasi Penggunaan Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik mungkin saat ini sudah gencar dikampanyekan dan digemabar-gemborkan. Akan tetapi hal itu masih belum bisa menutupi kenyataan bahwa jumlah pengguna kendaraan listrik masih sangat sedikit. Terutama apabila dibandingkan dengan pengguna kendaraan berbahan bakar fosil.
Per Akhir Juli 2022 yang lalu jumlah sebaran kendaraan listrik baik untuk sepeda motor maupun mobil mencapai 22.671 unit. Sangat jauh tertinggal dengan jumlah peredaran kendaraan berbahan bakar fosil.
Harga kendaraan listrik yang masih cukup mahal menjadi penyebab utama mengapa laju pertumbuhan kendaraan listrik realtif rendah. Disamping itu, stasiun pengisian baterai juga masih sangat sulit dijumpai. Sehingga akan menyulitkan para pemilik kendaraan untuk mengisi daya kendaraannya.
Apalagi saat ini kendaraan listrik masih dalam tahap perkembangan sehingga tidak menutup kemungkinan beberapa waktu mendatang situasinya akan jauh lebih mendukung. Sehingga tugas kita adalah mendorong sarana dan prasarana penunjang kendaraan listrik tersebut agar sesegera mungkin disiapkan.
Mulai dari regulasi hingga kesiapan infrastruktur penunjang. Terlebih edukasi kesadaran masyarakat terkait arti penting menjaga kelestarian alam dengan memberdayakan energi terbarukan.
Salam hangat,