Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Hukum

(Benarkah) Brigadir J Disiksa Karena Melecehkan?

12 Agustus 2022   15:59 Diperbarui: 12 Agustus 2022   19:08 4287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Brigadir Yoshua | Sumber gambar : ayojakarta.com

Sudah satu bulan berlalu selepas drama kasus polisi tembak polisi mengemuka di hadapan publik. Kasus yang awalnya dikabarkan sebagai peristiwa tembak menembak ternyata hanyalah bualan belaka. Sebuah sekenario busuk untuk mengelabuhi publik.

Namun kita patut bersyukur bahwa besarnya atensi masyarakat terhadap kasus ini menjadikan peristiwa penuh rekayasa tersebut akhirnya terbongkar. Meskipun menyisakan beberapa misteri tapi setidaknya status persangkaan publik telah dituntun ke arah yang benar.

Bahwa yang sebenarnya terjadi adalah peristiwa pembunuhan berencana yang diotaki langsung oleh sosok jenderal bintang 2. Sosok yang bagi keluarga korban Brigadir J tidak disangka-sangka sebelumnya. Irjen Ferdy Sambo (FS) dengan teganya mengeksekusi anak buahnya sendiri dalam sebuah skenario sadis.

Skenario yang awalnya mulus ternyata kini berubah seratus delapan puluh derajat. Sebagaimana yang diinginkan oleh pihak keluarga dan mungkin kita semua bahwa sang dalang pembunuhan akhirnya terkuat pasca berbelit-belitnya pengusutan kasus ini.

Hanya saja, satu pertanyaan besar masih menggelayut. Mengapa sosok yang dianggap oleh Brigadir J sebagai pribadi yang mengayomi ini justru dengan teganya menghabisi sang ajudan kesayangan? Apa gerangan yang sebenarnya terjadi di Magelang? Yang diakui oleh Irjen FS sebagai motif utama dibalik aksi keji ini.

Pihak pengacara keluarga Brigadir J bersikukuh bahwa pembunuhan ini adalah buntut dari ancaman lama yang diterima oleh Brigadir J dari "Skuad Lama". Akan tetapi, FS mengatakan bahwa motif ia membuat skenario pembunuhan ini sebenarnya lebih "sederhana". Ini "hanya" perkara melindungi martabat keluarga.

Dalam bahasa yang sedikit vulgar mungkin Brigadir J ini dituding telah memperkosa istri yang bersangkutan yaitu Putri Candrawati (PS) saat mereka sedang berada di Magelang. Kalau boleh bertanya, kira-kira sesuatu hal seperti apa yang menjadikan seorang laki-laki dan kepala keluarga begitu memuncak amarahnya saat mendengar tidak baik atas anggota keluarganya?

Kemungkinan pertama, anggota keluarganya dibunuh oleh seseorang. Kedua, sang putri diperkosa. Ketiga, sang istri dinodai orang lain.

Terlapas dari benar tidaknya pengakuan FS terhadap penyidik terkait motif dari tindak kriminal yang ia lakukan, kemungkinan bahwa tindak pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J mungkin saja terjadi.

Namun, sebagai seorang aparat penegak hukum dan seorang jenderal berbintang 2 tindakan pembunuhan yang direncanakan ini sangatlah tidak pantas untuk dilakukan. Benar kata sang ayah Brigadir J, pecat saja, lumpuhkan, atau penjarakan saja jikalau memang yang bersangkutan telah melakukan tindakan pelanggaran.

Brigadir J juga manusia yang bisa salah seperti yang lainnya. Hanya saja ketika nyawanya direnggut maka ia samasekali tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki dirinya. Kalaupun Brigadir J disebut layak mati atas tindakannya, maka biarlah hukum yang memutuskan. Bukannya FS.

Terlebih pihak keluarganya sudah menyampaikan banyak sekali kejanggalan dalam peristiwa kematian Brigadir J. Ada kesan bahwa korban mengalami penyiksaan fisik terlebih dahulu sebelum benar-benar dibunuh. Ada tembakan didada, dan juga di kepala. Ada bagian jari yang hancur. Yang belakangan disampaikan oleh Bharada E (salah satu tersangka lain) disebabkan oleh tembakan dari pelaku lainnya.

Mungkinkah FS demikian marahnya sampai-sampai ia melakukan melakukan tindakan keji menyiksa korban yang tidak berdaya itu? 1 lawan 3, atau mungkin lebih. Ditembak beberapa kali. Entah korban meninggal pada tembakan yang keberapa. Tapi menurut hasil otopsi kedua penyebabnya adalah tembakan di kepala.

Apadaya Brigadir J kini sudah kembali ke alam baka. Ia tidak lagi akan menerima penghakiman manusia terlepas tudingan yang dialamatkan kepadanya perihal pelecehan seksual itu benar atau salah.

Kini kita hanya melihat bahwa ada pelaku kejahatan lain yang sedang menjalani proses hukum. Dan yang jelas aksi FS dan "tim" terlihat jelas sebagai tindakan yang salah.

Mungkin kita harus sabar menanti sampai kasus ini naik ke pengadilan untuk mengetahui secara terang benderang apa gerangan sebenarnya motivasi yang mendasari FS sampai harus mengorbankan karir moncernya sebagai penegak hukum.

Seandainya Brigadir J memang terbukti melakukan tindakan seperti yang dikatakan oleh FS akankah ada perubahan persepsi di benak kita dalam memandang kasus ini? Bagaimana jika kita berada pada posisi FS?

Sementara jikalau tuduhan FS salah, maka skenario busuk ini sungguh sangat keterlaluan kejinya karena telah menudingkan fitnah yang tidak semestinya kepada sosok Brigadir J.

Salam hangat,

Agil S Habib

***
refrensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun