Bagaimanapun juga tidak sedikit dari kita yang kurang berkenan tatkala besaran gajinya dijadikan perbincangan orang banyak. Bahkan pernah ada kejadian dimana salah seorang staf personalia harus menerima surat peringatan dari atasannya gegara "iseng" mempublikasikan gaji karyawan suatu bagian.
Maka jangankan menggeletakkannya di atas meja, untuk diintip oleh rekan kerjanya saja sudah susah. Berasa bahwa slip gaji memang begitu berharga.
Sebagai salah satu alat yang hampir tidak pernah terpisahkan dari pemiliknya, smartphone (gawai) bisa dikatakan sebagai benda berharga yang akan sangat dijaga oleh setiap orang.
Terlepas dari kasus-kasus gawai yang hilang karena dicuri orang, tingkat "kebernilaian" dari gawai itu sendiri bisa dibilang masih kalah dengan charger yang dipakai untuk mengisi dayanya.
Tidak jarang kita yang setiap hari beraktivitas di tempat kerja sering terlupa membawa charger HP melebihi kecenderungan untuk meninggalkan HP atau smartphone. Meskipun keduanya berpasangan, tapi fenomena ini kerapkali terjadi.
Coba kita bandingkan, lebih sering mana teman kita meminjam gawai untuk numpang chat, browsing, dan lain-lain ketimbang meminjam charger HP kita?
Beberapa kali terjadi dimana tatkala charger HP terpampang bebas tanpa adanya gawai yang menancap, kita atau rekan kerja kita main pakai untuk mengisi daya gawainya. Atau bisa jadi charger itu dibawa pindah tempat meski dengan niatan untuk meminjam.
Sang empunya barang pun mencak-mencak dan teriak, "Siapa yang bawa charger-ku?!". Sedangkan jarang sekali kita bilang, "Siapa yang ambil dompetku?!"
Salam hangat,
Agil S Habib