Kalau jumlah petani semakin berkurang lantassiapa yang menanam padi? Siapa yang hendak memproduksi beras? Jika solusinya adalah impor maka kita tidak akan jauh berbeda dengan cara pemerintah Sri Langka memberi makan rakyatnya.
Sri Langka menunjukkan kepada kita betapa besar risiko yang mengintai dari mengandalkan impor sebagai pemenuh kebutuhan dalam negeri. Ketika tidak ada lagi devisa untuk mengimpor lantas rakyatnya harus bagaimana? Bagaimana juga jika negara yang mengimpor enggan melakukan impor ke kita?
Bagaimanapun juga negara-negara di dunia ini hidup berdampingan dengan negara yang lain. Namun tidak berarti juga bahwa hal-hal penting dan vital bagi keberlangsungan hidup orang banyak lantas digantungkan sepenuhnya pada negara lain. Setidaknya kita perlu berupaya untuk mempertahankan kedaulatan pada beberapa aspek penting dan vital tersebut.
Harapannya tentu agar supaya negara kita tidak menjadi Sri Langka "selanjutnya". Oleh karena itu, terobosan-terobosan baru perlu digulirkan sesegera mungkin untuk mngantisipasi setiap kemungkinan yang ada. Dan ngomong-ngomong, apa kabarnya lumbung pangan nasional?
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H