Demikian halnya ketika harga produk melambung tak terkendali juga bisa berdampak terjadinya antiklimaks terhadap angka proyeksi. Begitupun tatkala terjadi ketidaktepatan waktu sebagaimana komitmen pemenuhan awal juga akan memberikan efek negatif terhadap proyeksi yang digadang-gadang melambung tinggi. Apalagi jika proyeksinya juga menunjukkan angka-angka yang tidak memuaskan.
Hasil proyeksi yang tidak sesuai harapan sebenarnya masih mungkin untuk diubah. Tentu dengan memastikan ketiga atribut tadi terjaga. Serta dengan membuat strategi baru untuk mengubah "permainan". Bisa jadi dengan membuat strategi promosi yang lebih kreatif, memberikan layanan yang eksklusif, dan lain sebagainya.
Proyeksi yang diterapkan pada sebuah bisnis akan menjadi alat bantu yang powerful untuk merumuskan strategi yang adaptif terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Salam hangat,
Ash
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H