Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jika Kamu adalah Pekerja Bertipe "Pirlo", Hal Ini Mungkin Akan Terjadi

30 Maret 2021   08:01 Diperbarui: 30 Maret 2021   10:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : www.merdeka.com / shutterstock /dotshock

Yang mengakibatkan perlunya perbedaan perlakuan untuk mengakomodasi keunikan-keunikan tersebut. Dan sepertinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin mengarah kesana. Pemanfaatkan teknologi informasi, big data, Artificial Intelligence (AI), dan sebagainya telah didesain sedemikian rupa sehingga memberikan respon yang lebih detail, khusus, dan menyasar pada orang per orang tertentu. Beda orang beda perlakuan. Beda orang beda treatment. Beda orang beda strategi respon. Beda orang beda cara pemasaran.

Fitrah kita sebagai sosok unik dan terlahir sebagai pemenang lambat laun akan semakin terbukti kebenarannya. Dalam ulasan artikel saya sebelumnya yang berjudul Tentang Keterampilan Unik dan Penjelasannya Secara Matematik kita akan memahami kemungkinan dari hal ini. Keunikan dan keterampilan khas itu memang merupakan hak setiap orang. Permasalahannya adalah apakah kita mampu menemukannya atau tidak.

Andrea Pirlo cukup beruntung karena ada sosok pelatih yang melihat potensi besar dirinya berikut cara untuk memaksimalkan potensi tersebut. Kita mungkin juga harus bertindak serupa Carlo Anceloti kalau-kalau ada anggota tim kita yang berpotensi namun kurang terakomodasi. Atau bisa jadi sebenarnya diri kita sendirilah yang butuh penyesuaian lingkungan pekerjaan sehingga bisa menampilkan perfomra kerja layaknya Pirlo dalam olahraga sepakbola.

Menjadi sosok yang tidak tahan banting tidak selalu merupakan masalah karena setiap orang terlahir dengan keunikan dirinya masing-masing. Janganlah memaksakan seseorang untuk mengubah dirinya selayaknya orang lain sementara sejatinya ia mampu berbuat lebih menggunakan keunikan dirinya sendiri. Kita hanya perlu memaklumi bahwa setiap orang mendapatkan anugerah yang berbeda satu sama lain. Tinggal sekarang bagaimana kita mencari cara untuk memberdayakan hal itu.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun