Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Kedekatan dengan Rekan Kerja Menjadi Pemantik Dilema

23 Maret 2021   07:59 Diperbarui: 25 Maret 2021   18:14 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekan kerja (Sumber: pexels.com)

Idealnya memang setiap orang bisa menyuarakan situasi dan kondisi dengan apa adanya tanpa perlu khawatir "efek samping" yang ditimbulkan. 

Terutama yang menyangkut urusan hubungan antar pribadi, di mana dalam hal ini amat rawan bagi seseorang untuk merasa sakit hati, dihianati, atau merasa tidak dilindungi. 

Bukan tidak mungkin kebanyakan dari kita beranggapan bahwa sejatinya sebuah hubungan dekat adalah untuk saling menjaga serta melindungi satu sama lain terlepas apapun jenis masalahnya. 

Dengan kata lain jikalau ada sesuatu yang tidak beres dilakukan oleh rekan dekat kita dalam pekerjaan, maka sudah menjadi tugas kita lah untuk melindunginya. Namun, benarkah demikian?

1 Jari Vs 3 Jari

Seringkali, cara pamungkas yang kita pakai untuk menghindarkan diri dari masalah adalah dengan menunjuk "muka" orang lain sebagai pihak yang bersalah. 

Namun dalam proses "menunjuk" itu tidakkah kita ingat bahwa hanya satu jari yang mengarah ke orang lain sementara 3 jati yang lain menunjuk kepada diri kita sendiri? 

Dengan demikian sebenarnya yang diperlukan dalam hal ini adalah introspeksi diri serta melihat sisi andil kita dalam memicu terciptanya suatu masalah. 

Mungkin secara sengaja atau tidak sengaja ada beberapa tindakan kita yang turut memicu terjadinya masalah tersebut, serta terdapat andil orang lain juga yang turut berbaur di sana, sehingga terjadilah kompleksitas perihal siapa gerangan pemicu masalah yang sesungguhnya. Sehingga kurang tepat kiranya apabila hanya satu pihak saja yang dipersalahkan atau dituding sebagai biang kerok masalah. Jika suatu masalah terjadi di tubuh sebuah tim, maka tim tersebutlah yang harus bertindak dalam satu kesatuan menuntaskan hal itu.

Profesionalitas memang diperlukan dalam menyikapi persoalan pekerjaan. Namun bagaimana pun juga sebagian orang yang merasa bahwa hubungan personal lebih utama. Tentu tidak serta merta bisa berlaku demikian. Sehingga mungkin diperlukan kompromi tatkala terjadi benturan konflik perihal situasi kerja yang menuntut profesionalitas sekaligus hubungan personal yang bisa jadi mengharapkan tindakan yang sebaliknya. 

Apabila sebuah organisasi hanya dijalankan segelintir orang saja barangkali akan lebih mudah menemukan kompromi jalan keluar. Akan tetapi ketika keterlibatan sebagian kecil orang yang terikat hubungan akrab dalam sekelompok besar orang-orang yang menjalankan roda organisasi maka tentunya hal itu akan lebih rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun