Dalam konteks AI, big data, cloud computing, app, dan sejenisnya "If" adalah fondasi yang mendasari cara kerja pilar-pilar teknologi digital. "If" berkolaborasi dan berkorelasi dengan segenap elemen lain sehingga menciptakan sesuatu yang luar biasa sehingga mewakili kecerdasan manusia dalam rupa yang lebih tidak mengenal lelah dan juga tidak mengenal waktu.
Pernah menggunakan layanan daring seperti Gojek atau Grab? Saat melakukan pemesanan kita umumnya memasukkan lokasi kita saat ini dan lokasi mana yang dituju. Algoritma sistem yang dibangun oleh Gojek dan Grab kemudian membaca instruksi tersebut dengan mengimplementasikan cara kerja "If" tadi.Â
Pertama, jika kita adalah seseorang di wilayah Mall Taman Anggrek melakukan pemanggilan driver Gojek atau Grab, maka driver yang merespok adalah orang-orang yang berada di sekitaran daerah itu dalam radius yang ditentukan oleh sistem.Â
Misalnya request kita tadi hanya bisa direspon dalam radius 2 kilometer saja. Sehingga driver yang berada di kawasan Mall Ciputra Tangerang tidak akan turut merespon. Algoritma tersebut dibangun sedemikian rupa sehingga semua bisa dilakukan dengan lebih praktis dan mudah.
Coba kita ingat masa-masa ketika kita memanggil taksi dahulu. Kita menelepon operator taksi dan menyampaikan pemesanan. Sang operator pun kemudian menghubungi driver dan menanyakan siapa yang berada pada lokasi terdekat dari pemesan. Driver yang merespon maksud dari operator lantas meluncur menuju lokasi kita yang melakukan pemesanan taksi.Â
Proses semacam itu dimasa kini sudah diwakili oleh sistem yang terkoneksi. Sehingga prosesnya menjadi lebih cepat dan praktis. Cukup dengan menginstal sebuah app tertentu maka sesuatu yang kita butuhkan bisa ditindaklanjuti dengan lebih mudah dan praktis.
Kita kini sudah menyaksikan betapa zaman telah berkembang dengan sangat luar biasa. Semua kebutuhan dengan mudah dipenuhi cukup dengan mengakses layar gawai di genggaman tangan kita. Padahal kedahsyatan itu terjadi dengan dipelopori oleh sebuah tulisan pendek "If". Namun efek yang ditimbulkannya ternyata amatlah besar.Â
Dalam hal ini kita mungkin harus melihat betapa sesuatu yang luar biasa dan memiliki kompleksitas tinggi itu pada dasarnya disusun oleh sesuatu yang amat sederhana. Mirip dengan materi alam semesta yang sejatinya hanya dibentuk atom yang saling terkoneksi. Â
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H