Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rental "Playstation", Mengadu Nasib di Bukan Zamannya

23 Juni 2020   07:20 Diperbarui: 23 Juni 2020   21:09 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu waktu saya bertanya terkait berapa tarif permainan per jamnya, seorang kawan menjawab masih Rp 2.000 untuk PS 2. Saya kurang tahu untuk generasi PS setelahnya. 

Dari beberapa informasi yang pernah saya baca, tarif listrik per kWh per jamnya adalah sekitar Rp 1.352.

Sebuah forum diskusi menyebutkan bahwa kebutuhan kWh untuk sebuah televisi berukuran 21 Inch + sebuah PS 2 adalah sekitar 0,09 kWh atau 0,09 kWh x Rp 1.352 = Rp 121,68.

Dibandingkan tarif Rp 2.000 per jam tentunya masih cukup menguntungkan. 

Tapi barangkali tantangan dari bisnis rental PS ini adalah pada biaya sewa tempatnya.

Biaya sewa tempat sebenarnya sangat bervariasi. Tapi angkanya bisa pada kisaran 30 juta rupiah per tahun.

Dengan asumsi jumlah hari dalam satu tahun adalah 360 hari, maka tarif per harinya adalah sekitar Rp 83.333 atau kita sebut saja Rp 85.000 per hari. 

Dengan rerata keuntungan dari satu jam permainan saja adalah sekitar Rp 1.878,32 (Rp 2.000 -- Rp 121,68), maka biaya sewa sebesar Rp 83.000 sudah bisa tercover dengan sewa permainan selama 4,44 jam.

Itu hanya untuk satu televisi dan satu PS 2. Tinggal dihitung kelipatannya saja apabila ada beberapa televisi plus PS 2 yang dipakai. Juga disesuaikan dengan daya televisi yang dipakai. Di luar biaya perawatan dan penerangan lampu tentunya.

Tapi kalau dilihat sekilas sebenarnya bisni rental PS ini masih cukup menguntungkan. Apalagi jika membuakanya di rumah sendiri tanpa sewa tempat.

Hanya tantangannya sekarang adalah apakah masih banyak yang berminat menggunakannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun