Suatu waktu saya bertanya terkait berapa tarif permainan per jamnya, seorang kawan menjawab masih Rp 2.000 untuk PS 2. Saya kurang tahu untuk generasi PS setelahnya.Â
Dari beberapa informasi yang pernah saya baca, tarif listrik per kWh per jamnya adalah sekitar Rp 1.352.
Sebuah forum diskusi menyebutkan bahwa kebutuhan kWh untuk sebuah televisi berukuran 21 Inch + sebuah PS 2 adalah sekitar 0,09 kWh atau 0,09 kWh x Rp 1.352 = Rp 121,68.
Dibandingkan tarif Rp 2.000 per jam tentunya masih cukup menguntungkan.Â
Tapi barangkali tantangan dari bisnis rental PS ini adalah pada biaya sewa tempatnya.
Biaya sewa tempat sebenarnya sangat bervariasi. Tapi angkanya bisa pada kisaran 30 juta rupiah per tahun.
Dengan asumsi jumlah hari dalam satu tahun adalah 360 hari, maka tarif per harinya adalah sekitar Rp 83.333 atau kita sebut saja Rp 85.000 per hari.Â
Dengan rerata keuntungan dari satu jam permainan saja adalah sekitar Rp 1.878,32 (Rp 2.000 -- Rp 121,68), maka biaya sewa sebesar Rp 83.000 sudah bisa tercover dengan sewa permainan selama 4,44 jam.
Itu hanya untuk satu televisi dan satu PS 2. Tinggal dihitung kelipatannya saja apabila ada beberapa televisi plus PS 2 yang dipakai. Juga disesuaikan dengan daya televisi yang dipakai. Di luar biaya perawatan dan penerangan lampu tentunya.
Tapi kalau dilihat sekilas sebenarnya bisni rental PS ini masih cukup menguntungkan. Apalagi jika membuakanya di rumah sendiri tanpa sewa tempat.
Hanya tantangannya sekarang adalah apakah masih banyak yang berminat menggunakannya?