Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Urgensi "Big Data" untuk Mengatasi Pandemi Virus

24 Maret 2020   11:46 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:44 2914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebaran data virus corona di Indonesia | Sumber gambar : regional.kompas.com

Dukungan big data mumpuni yang dimiliki oleh otoritas China memudahkan mereka untuk melakukan kontrol terhadap segala situasi dan kondisi selama periode lockdown diberlakukan. China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) saat ini memang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang digital dan teknologi informasi. 

Big data hanyalah sebuah potret kecil kemampuan mereka yang belakangan mereka "pamerkan" saat mengatasi pandemi covid-19 di negaranya. China yang beberapa waktu lalu menjadi pesakitan, kini berubah menjadi rujukan semua pihak untuk mengatasi pandemi serupa di negara masing-masing. 

Selain Italia yang meminta bala bantuan dokter asal China untuk menghadapi situasi di negerinya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga melakukan hal serupa dengan meminta beberapa Alat Pelindung Diri (APD) untuk memerangi covid-19 di Indonesia.

Dalam ulasan yang dibuat oleh Dahlan Iskan melalui laman pribadinya, www.disway.id, keberhasilan China atau RRT menekan persebaran covid-19 di negaranya adalah berkat peran serta big data.

Di China, seluruh warga yang berada dalam wilayah lockdown diwajibkan untuk mengunduh aplikasi khusus bernama "Jiang Kang Bao" atau secara harfiah berarti "Sehat Itu Harta Karun". Melalui aplikasi ini seluruh warga akan terhubung dengan pusat data kesehatan nasional, yang mana pada aplikasi tersebut setiap warga diharuskan melakukan registrasi menggunakan identitas resmi mereka masing-masing. 

Istilahnya menggunakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) masing-masing orang untuk mengkonfirmasi statusnya ke dalam pusat data kesehatan nasional. E-KTP ini tidak hanya berfungsi untuk registrasi saja, akan tetapi juga dipergunakan untuk menunjang hampir seluruh aktivitas warga China. 

Dilansir oleh aljazeera.com, setiap warga akan tercatat rute aktivitasnya selama beberapa hari terakhir. Seseorang melakukan perjalanan dari mana kemana, jam berapa, dan lain sebagainya. Peran E-KTP disini sangat vital terutama untuk menunjang aktivitas mengendarai transportasi umum serta beberapa fasilitas publik yang kesemuanya mengharuskan registrasi dengan E-KTP tadi. Big data.

Kalau boleh dijabarkan, E-KTP  di China itu tadi hampir sama dengan yang dijabaran Sandiaga Uno kala kampanye capres-cawapres beberapa waktu lalu. Bahwa cukup dengan satu kartu untuk semua fasilitas. Registrasi, bayar parkir, tiket kereta, tiket bus, bayar tol, bayar listrik, dan lain sebagainya. 

Satu kartu untuk seluruh aktivitas. Dengan demikian seluruh kegiatan kita akan terekam disana. Iya, semua aktivitas kita yang melibatkan transaksi E-KTP. Sedangkan didalam E-KTP ini ada informasi lengkap seperti biodata diri, nomor telepon, alamat rumah, alamat email, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Sekali lagi, big data.

Dengan semua informasi lengkap terekam semuanya, maka tracing aktivitas pertemuan orang per orang bisa lebih mudah dilakukan. Bahkan apabila ada tambahan pengawasan CCTV, keberadaan big data itu akan semakin memudahkan pantauan oleh otoritas kepada mereka yang ditengarai perlu berada dalam pengawasan. 

Terkait kasus pandemi coronavirus maka keberadaan big data semacam ini sangatlah bermanfaat. Inilah yang dilakukan oleh otoritas RRT yang memantau betul kegiatan warganya selama masa lockdown. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun