Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fakta Kos-kosan 2 x 1, Tempat Beristirahat atau Peti Mayat?

3 September 2019   15:04 Diperbarui: 3 September 2019   15:16 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kos-kosan 2 x 1 saat digerebek Satpol PP | Sumber gambar: detik.com

Hal ini semestinya menggelitik kita semua untuk memberikan solusi bagi saudara-saudara kita yang berharap memiliki hunian di kota besar, tempat mereka mencari nafkah. Sebuah solusi yang manusiawi. Bagaimanapun juga orang-orang yang mencari peruntungan di kota besar tetap butuh tempat istirahat. 

Jangan salahkan mereka yang bersedia membayar tempat sewa seperti kos-kosan 2 x1, karena barangkali memang hanya itu saja opsi yang masuk dalam anggaran mereka. Jangan juga menyuruh mereka kembali ke kampung halaman dan mencari peruntungan disana, karena bisa jadi ladang penghasilan mereka memang hanya bergantung pada keberadaan mereka sebagai "petualang" di kota besar.

Siapapun orang yang bersedia menghuni tempat berukuran 2 x 1 tetaplah manusia yang harus dimanusiakan. Mereka masih bernafas dan hidup. Belum waktunya bagi mereka menempati tempat sekecil itu. Pertanyaannya sekarang, adakah solusi bagi para penghuni tempat kos-kosan itu setelah mendapati bahwa hunian yang mereka tempati ditutup? Barangkali hal ini yang seringkali luput dari perhatian. 

Seandainya uang sewa sudah mereka bayarkan dan ternyata mereka tidak memiliki cukup anggaran untuk mendapatkan hunian baru maka apa yang harus mereka perbuat? Tidur di emperan toko? Penutupan kos-kosan 2 x 1 disatu sisi memang menghapus praktek bisnis tidak manusiasi. 

Akan tetapi hal ini semestinya juga dibarengi upaya dari pihak-pihak terkait agar memperhatikan nasib penghuni pasca penutupan. Terutama mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk mencari tempat menginap. Minimal mereka ditampung sementara sampai batas waktu tertentu agar tidak sampai terbengkalai tanpa kejelasan. Semoga hal ini memberikan kita pelajaran berharga.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun