Hal ini perlu disikapi segera oleh pihak-pihak terkait. Pemerintah semestinya sudah berfikir jauh dalam hal menjaga kondusivitas ruang publik. Terlebih dengan pernah terjadinya kasus Ahok dulu dan kini kasusa UAS. Peristiwa serupa tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi pada masa-masa mendatang apabila penanganan yang dilakukan masih seperti biasanya.Â
Hal ini butuh sikap dan tindakan yang lebih dari biasanya. Bukan sekadar upaya yang berbeda dari sebelumnya, tapi upaya yang lebih dari biasanya. Biasanya kita hanya mengajak masyarakat untuk mematushi peraturan yang berlaku, biasanya kita hanya mengajak pengguna media sosial untuk bijaksana dalam bermedsos, dan sejenisnya. Upaya itu sudah sering dilakukan, dan ternyata hasilnya masih sama saja.
Bagi pengelola youtube atau jenis-jenis media sosial lain mesti berfikir lebih kreatif dengan menciptakan algoritma sistem yang mampu menanggulangi hal ini. Apalagi saat ini Artificial Intelligence (AI) sudah bukan barang yang asing lagi.Â
Teknologi ini harus diberdayakan sembari terus dikembangkan untuk mejadi bagian dari komisi penyiaran youtube. Bagaimanapun juga, apabila kita memberlakukan konsep yang sama persis dengan yang dilakukan oleh KPI terhadap program-program yang ia awasi maka tentu butuh sumber daya manusia yang sangat banyak sebagai daya dukungnya.Â
Konten-konten yang diunggah ke youtube setiap menitnya bisa berjumlah ribuan bahkan jutaan. Sangatlah sulit tentunya melakukan seleksi satu demi satu dari kesemua konten tersebut. Mau tidak mau kemjuan teknologi juga harus dibarengi dengan teknologi lain sebagai penyeimbang.Â
Dalam artian bahwa gaung media sosial yang sudah demikian besar mesti disikapi dengan bijak dan cerdas. Diharapkan, video-video yang beredar di media sosial nantinya adalah konten-konten yang tidak memiliki unsur penistaan ataupun pencemaran nama baik.Â
Hal ini tentu perlu pemikiran mendalam karena sudah pasti teknisnya sangat rumit bahkan kemungkinan besar membutuhkan dukungan finansial yang tidak sedikit.Â
Akan tetapi saya sepenuhnya yakin bahwa peradaban kita saat ini cukup mampu untuk membuat solusi atas masalah sosial yang menjadi efek samping dari kemajuan era teknologi sekarang ini.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H