Apakah aparat penegak hukum kita tidak cukup mahir melakukan analisa kasus yang "rumit" ini? Bisa jadi. Barangkali diperlukan kehadiran sosok detektif jenius Sherlock Holmes guna menuntaskannya.Â
Analisis deduksi detektif itu mungkin bisa membukan jalan terang bagi pihak kepolisian untuk mengungkap fakta-fakta baru. Sayangnya, Sherlock Holmes hanyalah tokoh fiktif yang lahir dari imajinasi Sir Artur Conan Doyle sehingga kita di sini tidak bisa meminta bantuannya. Adalah tugas kepolisian untuk segera memecahkan misteri ini.
Setiap hari yang dilalui oleh Novel Baswedan dengan cacat fisik yang dideritanya tentulah bukan sesuatu yang menyenangkan. Ditambah ia harus melihat kenyataan bahwa orang-orang yang menyebabkan luka pada dirinya sampai saat ini masih berkeliaran dengan bebas.Â
Apa yang dirasakan olehnya melihat realitas ini? Hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Setidak-tidaknya kita semua tahu bahwa Novel Baswedan harus terluka tatkala menjadi seorang penegak hukum yang menindak pencuri uang rakyat. Kita patut memberinya apresiasi besar atas dedikasinya selama ini.Â
Saat ini kita hanya bisa berharap agar para aparat penegak hukum tetap tegar dalam menjalankan tugas-tugasnya, memegang teguh komitmen melayani segenap warga negara, dan membuktikan bahwa semua orang berhak memperoleh keadilan hukum.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H