Mohon tunggu...
Agil Lesmana
Agil Lesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

kesabaran obat dari segalanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontrak Derivatif dalam Perspektif Ekonomi Syariah

22 Maret 2024   19:39 Diperbarui: 22 Maret 2024   19:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derivatif?

Dalam    dunia    keuangan    (finance), derivatif  adalah  sebuah  kontrak  bilateral atau    perjanjian    penukaran    pembayaran yang nilainya  diturunkan  atau  berasal  dari produk yang menjadi acuan pokok atau juga disebut produk turunan (underlying product); daripada memper-dagangkan atau menukarkan  secara  fisik  suatu  aset,  pelaku pasar   membuat   suatu   perjanjian   untuk saling mempertukarkan   uang,   aset   atau suatu nilai di suatu masa yang akan datang dengan  mengacu  pada  aset  yang  menjadi acuan pokok.

Derivatif  digunakan  oleh  manajemen investasi / manajemen portofolio, perusahaan   dan   lembaga   keuangan   serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang  mereka  miliki  terhadap  risiko  dari pergerakan   harga   saham   dan   komoditas, suku bunga,    nilai    tukar    valuta    asing tanpa  memengaruhi  posisi  fisik  produk yang menjadi acuannya (underlying).

Kegunaan   utama   dari   derivatif   ini adalah  untuk  mengalihkan  risiko  ataupun mengambilsuatu  risiko  tergantung  apakah posisinya  sebagai  hedger  (pelaku  lindung nilai)  atau  spekulator.  Bermacam-macam rentang    nilai    antara    aset    acuan    dan alternatif pembayaran menghasilkan beraneka kontrak derivatif yang diperdagangkan   di   pasaran.   Jenis   utama derivatif adalah kontrak berjangka (futures),kontrak serah (forward),opsi dan swap.

Pada umumnya, transaksi derivatif ini dilakukan  dalam  sebuah  pasar  tersendiri, dalam    hal    ini    misalnya    pada    Bursa Derivatif London (The  London  Derivatifs Exchange,  LDE.) yang  merupakan  pusat transaksi berjangka di kawasan masyarakatEropa yang mengelola jual beli opsi.

Sebagaimana  yang  disebutkan  di  atas bahwa   transaksi   derivatif   pada   dasarnya dilakukan  dalam  rangka  mendukung  usaha investasi,  dan  hal  tersebut  tampak  ketika instrumen     derivatif     dijadikan     sebagai sarana   standar   dalam   rangka   menangani resiko manajemen keuangan sebuah perusahaan   yang   diakibatkan   baik   oleh fluktuasi   harga   barang   maupun   tingkat suku bunga  di  masa  mendatang  yang  sulit diantisipasi. Dalam    transaksi    derivatif sendiri   terdapat   bentuk-bentuk   transaksi forward, future dan option.

Apa saja macam-macam Transaksi Derivatif?

  • Transaksi   future (future   contract)  

Sebuah    kontrak    untuk    membeli    suatu komoditi   tertentu   (seperti   jagung   atau kedelai)   maupun   suratberharga   (seperti saham   dan   obligasi)   pada   tingkat   harga tertentu   pada   masa   yang   akan   datang. Transaksi  ini  mengharuskan  pemegangnya untuk  membeli  atau  menjual  aset,  tidak peduli  apa  yang  terjadi  dengan  nilainya selama  selang  waktu  tertentu.  Pentingnya future   contract   adalah   bahwa   ia   dapat digunakan oleh manajemen keuangan untuk mengunci  harga  komoditi  atau  suku  bunga dan     dengan     demikian     menghilangkan sumber  resiko  dari  adanya  fluktuasi  harga masa   depan   yang   belum   jelas.   Dengan mengunci   suku   bunga   dan   harga-harga komoditi, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan    setiap    kemungkinan    kenaikan dalam  suku  bunga  atau  atau  harga-harga komoditi  sama  sekali  akan  diimbangi  oleh keuntungan yang dihasilkan dengan membuat kontrak suku bunga future.

  • Transaksi forward (forward contract) 

Perdagangan   yang   dilakukan   pada   suatu waktu,   akan   tetapi   barang   yang   dijual tersebut  akan  diberikan  pada  masa  yang akan   datang.   Dalam   transaksi   forward; harga,  jumlah  barang,  waktu  dan  tempat penyerahanbarang  telah  ditetapkan  ketika penekanan  kontrak  namun  uang  maupun barang   komoditas   baru   diserahkan   pada waktu   yang   disepakati   tersebut.

  • Option

Option     adalah     suatu     hak     yang didasarkan   pada   suatu   perjanjian   untuk membeli   atau   menjual   suatu   komoditi (karet,   timah   dan   lain-lain),   surat-surat berharga  (securities)  atau  mata  uang  asing pada    suatu    tingkat    harga    yang    telah disetujui  (ditetapkan  di  muka)  pada  setiap waktu  untuk  masa  tertentu  (biasanya  tiga bulan  kontrak).  Opsi  digunakan  oleh  para pembeli dan penjual untuk menyeimbangkan akibat-akibat dari gerakan  harga  ke  arah  yang berlawanan. Transaksi  option biasanya dilakukan  pada transaksi   berjangka   untuk   meminimkan resiko    dan    ketidakpastian    harga    yang mungkin   terjadi   dalam   transaksi   bisnis pada waktu mendatang.

Pada  dasarnya  terdapat  dua  macam option,  yaitu call  option  dan  put option. Call  Optionadalah  hak  yang  dimiliki  oleh seorang pembeli  untuk  melaksanakan  atau membatalkan     opsi     jual     beli     dengan pembayaran   premi   tertentu.   Sebaliknya istilah  put option  adalah  hak  yang  dimiliki oleh  seorang  penjual  untuk  melaksanakan atau membatalkan opsi jual beli berjangka.

Transaksi  Derivatif  dalam Perspektif Ekonomi Syariah

Dalam     pandangan     syariah uang berfungsi   tidak   lebih   sebagai   alat   tukar (medium of exchange) dan bukan merupakan komoditi yang diperdagangkan. Sehingga sebenarnya syariah tidak mengenal  istilah  perdagangan  uang, akan tetapi lebih banyak     menggunakannya dengan istilah sharf (money exchange)

Dalam   istilah   s}arf,   tukar   menukar uang  harus  dilakukan  secara  tunai  (spot), baik  itu  pada  uang  sejenis  maupun  beda jenis (valas).  Pembayaran   tunai   tersebut menjadi    penting,    karena    dalam    Islam pembayaran  jual  beli  mata  uang  ataupun valas dengan  future  dan  forward  dilarang. Hal  tersebut  berdasarkan  hadis  Nabi  saw. yang melarang jual beli emas dengan perak dengan pembayaran  tangguh.  Para  ulama juga  berpendapat  bahwa  jual  beli  salam terhadap     mata     uang     juga     dilarang, berdasarkan hadis  Abu  Sa'id  al-Khudri: Jual beli salam terhadap mata uang adalah riba.

Hal  tersebut  juga  berlaku  dalam  jual beli   saham   baik   secara   future   maupun forward,  maka  jual  beli  saham  oleh  para pialang tersebut  juga  tidak  diperbolehkan Islam   apabila   saham   tersebut   belum   ia miliki   sebagaimana   yang   banyak   terjadi dalam pasar   sekunder.   Jual   beli   saham sebelum    adanya    kepemilikkan    tersebut pada     dasarnya     dilakukan     atas     dasar spekulasi   untuk   mencari   keutungan   dari perbedaan   harga   dalam   transaksi   jangka pendek. Mereka hanya mencari capital gain dari transaksi  saham  yang  mereka  lakukan sehingga  transaksi  yang  mereka  lakukan tersebut   tidak   mencerminkan   kehidupan ekonomi   sektor   riil.Hal   ini   merupakan bentuk   gambling   (maysir,   qimar)   yang dilarang  dalam  Islam.  Belum  lagi  dengan adanya  saham  preferen  yang  memberikan sejumlah  keistimewaan  pada  pemegangnya dalam  bentuk  keuntungan  tetap  yang pada hakekatnya   tidak   ada   bedanya   dengan bunga. Ini  sama  halnya  dengan  obligasi yang  dilarang  dalam  Islam  karena  adanya imbalan yang bersifat tetap berupa bunga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun