Ku pancal motor butut, asap masih menggema. Kutinggal Penyetan Semarangan.
Diperjalanan ia bertanya, " kenapa rumah-rumah disana kok nggak ada lampunya? gelap?"
" Oh itu non. Itu namanya tenggang rasa. Kami masyarakat Bali Semarang suka bantu membantu terhadap kekurangan listrik diwilayah lain. Jadinya kami rela listrik kami dimatikan. Bergilir maksudnya, agar wilayah lain bisa menikmati listrik, Non".
" Bagus sekali. Tenggang rasa ya namanya?"
" Iya! Masyarakat Bali suka sekali dengan tenggang rasa"
" Eh perutku sakit. Kita pulang saja yuk," ajak gadis Korea itu.
------------------------------ ngik-nguk----------------------------------
Motor macet pas di halaman rumah kost. Jadi ku dorong dengan alasan, agar suara motorku tak menganggu tetangga. Ia bisa terima.
" Ini juga tenggang rasa ya?"
" Ya benar sekali, Non"
Sekejap kemudian ia meminta ke kamar mandi. Tapi cuma sebentar, ia kembali lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!