Mohon tunggu...
Ageng Dharmayoga
Ageng Dharmayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

na

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prokrastinasi dalam Dunia Akademis: Sebuah Fenomena yang Memengaruhi Prestasi

13 Januari 2025   10:24 Diperbarui: 13 Januari 2025   10:24 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Prokrastinasi adalah perilaku menunda-nunda yang sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks akademis, perilaku ini menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pelajar dan mahasiswa. Meskipun banyak yang menganggapnya hanya sebagai kebiasaan buruk, prokrastinasi sebenarnya merupakan fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis, emosional, dan lingkungan.

Kasus Prokrastinasi Akademis

Bayangkan seorang mahasiswa yang diberikan tugas esai dengan tenggat waktu dua minggu. Alih-alih mulai mengerjakan sejak awal, ia memilih untuk menonton serial televisi dan bermain game. Ketika tenggat waktu semakin dekat, ia merasa tertekan dan menyelesaikan tugas tersebut dalam semalam. Akibatnya, kualitas esai menurun, dan ia merasa kecewa dengan hasilnya. Situasi seperti ini merupakan contoh nyata dari prokrastinasi akademis.

Definisi Prokrastinasi Akademis

Menurut Joseph R. Ferrari (2010), prokrastinasi akademis adalah bentuk penundaan tugas akademik yang dilakukan secara berulang kali, meskipun individu mengetahui bahwa hal tersebut akan berdampak buruk. Hal ini seringkali terkait dengan masalah pengaturan waktu dan kecemasan akan kegagalan.

Piers Steel (2007), dalam teorinya tentang prokrastinasi, menjelaskan bahwa perilaku ini muncul akibat kombinasi dari kurangnya motivasi, kesulitan manajemen waktu, dan preferensi terhadap kepuasan instan dibandingkan hasil jangka panjang. Sementara itu, Clarry Lay (1986) menekankan bahwa prokrastinasi melibatkan penundaan yang disengaja, meskipun individu sadar akan tenggat waktu.

Penyebab Prokrastinasi Akademis

Para ahli mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan prokrastinasi akademis:

Kecemasan dan Perfeksionisme 

Menurut Timothy A. Pychyl (2013), prokrastinasi sering terjadi sebagai mekanisme penghindaran stres emosional yang terkait dengan tugas. Perasaan takut gagal atau tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna sering kali mendorong individu untuk menunda tugas.

Kurangnya Motivasi 

Piers Steel (2007) menyatakan bahwa rendahnya motivasi merupakan salah satu faktor utama dalam prokrastinasi. Ketika individu merasa bahwa tugas tidak menarik atau tidak relevan, mereka cenderung menunda pekerjaan tersebut.

Masalah Pengaturan Waktu 

Clarry Lay (1986) mengaitkan prokrastinasi dengan ketidakmampuan mengatur waktu dan prioritas. Ketika tugas terasa terlalu besar atau sulit, individu cenderung menundanya untuk melakukan hal-hal yang lebih mudah atau menyenangkan.

Penghindaran Emosi Negatif 

Burka dan Yuen (1983) menjelaskan bahwa prokrastinasi juga bisa menjadi cara untuk menghindari emosi negatif, seperti rasa takut akan kegagalan atau rasa bersalah jika hasil kerja tidak sesuai dengan harapan.

Dampak Prokrastinasi Akademis

Prokrastinasi akademis memiliki berbagai dampak negatif, baik secara psikologis maupun pada prestasi akademik. Beberapa dampak tersebut meliputi:

Penurunan Kualitas Pekerjaan Penundaan sering kali menyebabkan individu menyelesaikan tugas di bawah tekanan waktu, sehingga kualitas pekerjaan menjadi kurang optimal.

Peningkatan Stres dan Kecemasan Prokrastinasi dapat menimbulkan perasaan cemas yang terus-menerus, terutama ketika tenggat waktu semakin dekat.

Prestasi Akademik yang Menurun Individu yang sering menunda tugas cenderung memiliki nilai yang lebih rendah, karena mereka tidak dapat memanfaatkan waktu secara efektif.

Cara Mengatasi Prokrastinasi Akademis

Untuk mengatasi prokrastinasi akademis, beberapa strategi dapat diterapkan:

Manajemen Waktu yang Efektif Membuat jadwal dan daftar prioritas tugas dapat membantu individu menyelesaikan pekerjaan secara terorganisir.

Meningkatkan Efikasi Diri Mengembangkan kepercayaan diri dalam kemampuan menyelesaikan tugas dapat mengurangi kecenderungan untuk menunda.

Membagi Tugas Menjadi Bagian Kecil Memecah tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola membuat tugas terasa lebih mudah untuk dikerjakan.

Mengurangi Distraksi Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari gangguan, seperti perangkat elektronik, dapat meningkatkan fokus.

Penutup

Prokrastinasi akademis adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis dan situasional. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, individu dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi kebiasaan ini. Sebagai pelajar, penting untuk menyadari bahwa pengelolaan waktu, motivasi, dan strategi yang tepat dapat membantu meningkatkan produktivitas dan prestasi akademik.

Sumber Informasi

Burka, J. B., & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: Why You Do It, What to Do About It Now. Addison-Wesley.

Ferrari, J. R. (2010). Still Procrastinating: The No Regrets Guide to Getting It Done. Wiley.

Lay, C. H. (1986). "At Last, My Research Article on Procrastination" Journal of Research in Personality, 20(4), 474--495.

Pychyl, T. A. (2013). Solving the Procrastination Puzzle: A Concise Guide to Strategies for Change. TarcherPerigee.

Steel, P. (2007). "The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure." Psychological Bulletin, 133(1), 65--94.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun